News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

100 Negara Adopsi Konsep Wirausaha Sosial

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Executive Director, Head of Marketing Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika menulis pesan gerakan Recycle more, Waste less di acara TEDxJakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (31/8/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iklim kewirausahaan di dunia bahkan Indonesia mulai mengalami pergeseran dari yang awalnya entrepreneur atau wirausaha begitu terkenal di kalangan masyarakat dan diganti istilah wirausaha sosial atau social enterprise.

Sekitar 100 negara yang telah mengadopsi konsep social enterprise ini dengan 303 kebijakan dan instrumen yang sudah dihasilkan secara global.

Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika mengatakan, wirausaha sosial merupakan kewirausahaan yang menggabungkan konsep dasar bisnis mencari keuntungan dengan tujuan atau kewajiban tambahan yaitu membantu lingkungan sosial, dalam hal ini menjawab suatu permasalah yang ada di masyarakat.

"Suatu kewirausahaan tidak hanya memaksimalkan keuntungan atau pendapatannya tetapi juga diselaraskan dengan peningkatan manfaat yang diberikan untuk menjawab permasalahan sosial sehingga social enterprise memiliki model bisnis yang efektif untuk mendukung kemandirian, keberlanjutan, dan pengembangan skala dampak sosialnya," kata Mona Monika dalam keterangannya, Selasa (29/9/2020).

Di Indonesia, kata dia perkembangan social enterprise mulai memperlihatkan wujud dan hasil yang menjanjikan. Misalnya, Yayasan Cinta Anak Bangsa yang telah memberikan akses pendidikan kepada lebih dari dua juta anak-anak tidak mampu.

Lalu, Koperasi Mitra Dhuafa yang sudah memberi akses layanan keuangan dasar yang layak kepada lebih dari 600.000 masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah.

Bina Swadaya, organisasi yang telah berdiri lebih dari 50 tahun, juga telah mengembangkan ratusan ribu Kelompok Swadaya Masyarakat di Indonesia agar masyarakat lokal sadar dan mampu mengembangkan diri mereka sendiri.

"Bina Swadaya membuktikan bahwa jika dikelola dengan benar maka organisasi kewirausahaan sosial dapat bertahan dan memperluas dampak serta pengaruh positif," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya melalui Yayasan DBS Foundation mendukung tumbuh kembang social enterprise atau wirausaha sosial di Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan dan program dukungan, dimulai dari sesi mentoring hingga dana hibah.

Bersama UKM Center FEB UI, DBS Foundation sendiri telah menerbitkan buku berjudul “Berani Jadi Wirausaha Sosial?” di tahun 2016.

Penerbitan buku tersebut membuat DBS Foundation menjadi pelopor sekaligus pemain utama di industri yang mengedukasi masyarakat Indonesia perihal social enterprise.

Baca: Dukung Wirausaha Bangkit, Kompetisi DSC XI Kembali Siap Digelar

Guna melanjutkan seri pertama dan memberikan informasi, kondisi dan kiat terkini atas social enterprise di Indonesia, pada akhir Agustus 2020 DBS Foundation kembali bekerja sama dengan UKM Center FEB UI untuk menerbitkan seri lanjutan dengan judul “Profit untuk Misi Sosial”.

Buku ini dapat menjadi referensi dari berbagai kalangan; bagi masyarakat yang ingin mulai mengembangkan bisnis menjadi social enterprise termasuk kalangan bisnis yang ingin bertransformasi ke bisnis sosial atau bisnis sosial.

Baca: Dukung Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenpora Siap Cetak 5.000 Kader Wirausaha Muda

"Dampak yang dihasilkan oleh social enterprise dirasakan semakin besar berkat dorongan dan usaha kumulatif yang diawali oleh peran berbagai pihak melalui dukungan finansial," katanya.

Ia mencontohkan, Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UMKM membuat program bernama ‘Bantuan Pemerintah bagi Wirausaha Pemula’ bagi social enterprise skala mikro per tahunnya.

Bantuan tersebut diberikan kepada 2.500 wirausaha yang beroperasi selama minimal enam bulan dan maksimal tiga tahun dengan pendanaan maksimal Rp12 Juta per usaha.

Selain pemerintah, sektor swasta juga turut memberikan dukungannya seperti Bank DBS yang memberikan hibah sebesar SGD50.000 hingga SGD250.000 melalui program Social Enterprise Grant DBS Foundation setiap tahunnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini