Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup rokok elektrik RELX Technology, mengembangkan peran teknologi mutakhir ke dalam industri rokok elektrik.
Hal itu disampaikan Country General Manager RELX for Indonesia Jonathan Ng pada acara virtual Global Tobacco & Nicotine Forum (GTNF) September 2020.
Jonathan menjelaskan bahwa penggunaan teknologi akan mencegah konsumsi vape di kalangan anak dibawah umur.
"Inovasi yang memanfaatkan teknologi pengenalan wajah ini telah diterapkan di China, di mana usia legal dari setiap pelanggan yang mengunjungi toko RELX akan secara otomatis dikonfirmasi," ucapnya.
Selain itu, para staf toko dilatih untuk meminta ID pelanggan sebagai metode untuk membuktikan pelanggan yang dilayani telah cukup umur, inisiatif ini diterapkan secara sukarela oleh RELX meskipun tidak diwajibkan dalam aturan hukum.
Baca: Lucas WayV Disebut Tak Sengaja Tunjukkan Kotak Rokok Saat Live IG, Ini Reaksi Fans yang Santai
Baca: Survei Yayasan ALIT: Rokok Murah Biang Kerok Melonjaknya Jumlah Perokok Anak
Baca: Kondisi Paru-paru Remaja Berusia 19 Seperti Perokok Berat 80 Tahun Akibat Isap Vape
“Sejak awal, kami telah berkomitmen untuk mencegah penggunaan rokok elektrik oleh anak di bawah umur dan bukan perokok. Ini bagian dari Guardian Program yang merupakan komitmen pencegahan vape pada anak bawah umur milik kami," jelas Jonathan.
RELX juga memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) lewat mesin penjual otomatis untuk mencegah akses dari anak di bawah umur.
Mesin penjual otomatis mengadopsi teknologi pengenalan wajah untuk memastikan hanya pelanggan dewasa yang dapat melakukan pembelian.
Selain itu, RELX berencana untuk meluncurkan produk barunya di Indonesia dalam waktu dekat.
Pihaknya akan terus bermitra dengan otoritas lokal, mitra industri, serta komunitas terkait hal ini.