News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penguatan IHSG Diperkirakan Terbatas

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan beraktivitas di antara layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Jumat (25/9/2020). IHSG berhasil bangkit setelah empat hari beruntun berada pada zona merah. IHSG ditutup menguat 103,03 poin atau 2,13 persen ke posisi 4.945,79. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal berpotensi menguat terbatas.

Lanjar menjelaskan, hal ini karena adanya kecenderungan alami dari aksi profit taking dengan support resistance 5.067 hingga 5.114.

"Secara teknikal IHSG bergerak gap up dan mendekati area MA50 sebagai target resistance terdekat. Indikator stochastic bergerak memasuki area overbought dengan MACD yang mengarah ke level overvalue setelah histogramnya masuk pada zona positif," ujarnya, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Senin Pagi, IHSG dan Rupiah Pagi Kompak Menguat: IHSG 4.934, Rupiah 14.850 per Dolar AS

Baca juga: Investor Akan Lirik Pasar Saham Asia, Ini Perkiraan IHSG Pekan Depan

Sementara, IHSG kemarin ditutup naik 0,78 persen atau menguat 39,44 poin di level 5.093,10 dengan saham-saham sektor keuangan naik 1,83 persen, pertanian naik 1,27 persen, dan pertambangan naik 1,01 persen menjadi pemimpin penguatan.

"Optimisme investor terhadap keputusan pelonggaran PSBB menjadi faktor. Dari harga komoditas yang naik dimana harga CPO naik 3,02 persen naik signifikan menjadi pendorong penguatan saham-saham disektor pertanian," pungkasnya.

Adapun, investor asing pada perdagangan kemarin tercatat net sell sebesar Rp 104,93 miliar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini