TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memukul banyak sektor usaha. Namun, dari sekian banyak yang terpuruk, sektor makanan dan minuman masih bisa bertahan menghadapi dampak virus corona.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor ini menjadi salah satu dari sebagian kecil industri yang tidak mengalami kontraksi selama tujuh bulan pertama 2020.
Baca juga: Cek Penerima Bantuan UMKM di Eform BRI Link eform.bri.id/bpum, Berikut Cara Daftar BPUM
Baca juga: Inovasi Teknologi Digital, Senjata Ampuh Pertamina Bangkitkan UMKM Saat Pandemi
Data BPS menunjukkan, industri makanan dan minuman masih tumbuh tipis 0,22 persen pada kuartal II-2020 dibandingkan kuartal II-2019. Adapun pertumbuhan industri makanan dan minuman di kuartal I-2020 sebesar 3,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kondisi itu menjadi alasan bagi Mitra Boga Ventura (MBV) untuk memperkuat lini usaha kemitraan usaha kuliner. Petinggi MBV Michael Marvy Jonathan mengakui, saat pandemi, peluang bisnis di usaha makanan masih besar.
Belum lagi jika dilihat dari sisi peluang dari penjualan online atau daring. Oleh sebab itu, pihaknya kini memperkuat salah satu gerai kulinernya, Xi Ji Street Snack (Xi Ji), dengan varian menu baru yang cocok untuk konsumen di saat pandemi.
Xi Ji merupakan gerai kuliner kemitraan dengan produk makanan ringan ayam goreng siap saji. Gerai kuliner ini terinspirasi dari perkembangan tren di Taiwan, di mana minuman bubble tea bergandengan dengan produk snack ayam goreng.
Xi Ji merupakan kolaborasi MBV dengan Kulo Group yang diluncurkan Maret lalu.
“Sejak dibuka, kami sudah memiliki 70 outlet yang tersebar di Jabodetabek hingga luar kota seperti Bandung, Bali, Surabaya, Lampung, Palembang, Semarang dan Jambi. Kami merencanakan akan membuka sekitar 250 outlet,” ujar Marvy dalam keterangan tertulis, Jumat (30/10/2020).
Menurut dia, jika dibanding merek lainnya yang ada, penjualan Xi Ji selama pandemi masih lebih baik. Namun, penjualan itu tidak sesuai ekspektasi awal, lantaran daya beli masyarakat menurun dan banyak masyarakat yang kesulitan ekonomi.
“Saat ini kami berupaya menghadirkan menu baru yang terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah dari merk merek kompetitor lainnya, agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mencoba produk Xi Ji," ujar Marvy.
Marvy menjelaskan, menu baru itu adalah campuran daging ayam, kulit, dan jamur dalam satu kemasan, atau kemasan lainnya yakni campuran ikan, kulit, dan jamur. Jika pesaing menjualnya dengan harga sekitar Rp 30.000, pihaknya membanderol kemasan campur itu seharga Rp 19.000.
Menurut Marvy, langkah itu merupakan gebrakan untuk menguatkan brand Xi Ji. Pihaknya juga akan memperkuat promosi via media sosial dengan melibatkan selebriti dan pemengaruh (influencer).
Ia memaparkan, saat Xi Ji diluncurkan sebelum pandemi menghantam Indonesia, yakni 20 Maret lalu, animo para mitra sangat tinggi. Bahkan, pihaknya sudah siap membuka 250 outlet di seluruh Indonesia.
Semua outlet Xi Ji tersebut akan dikembangkan melalui konsep kemitraan dan tersebar di sejumlah kota di Tanah Air seperti Jabodetabek, Bandung, Medan, Surabaya, Palembang, Bali, Pontianak, Makassar, Pekanbaru, Jember, Pati, Magelang, dan kota-kota lainnya.
Namun, ketika ada pandemi corona, banyak mitra menunda pembukaan outlet baru.
"Sekarang, jika animo tinggi dengan menu baru ini, kepercayaan diri para mitra tentu akan semakin kuat. Dengan sendirinya, kami optimistis hingga akhir tahun ini 250 outlet di seluruh Indonesia bisa terealisasi,” papar Marvy.
Ia menambahkan, selain melayani penjualan secara langsung di outlet, produk Xi Ji ini juga bisa dipesan melalui aplikasi layanan pesan antar makanan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Intip Cara Waralaba Ayam Goreng Taiwan Bertahan di Tengah Pandemi"