Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruas Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) dalam waktu dekat akan segera diberlakukan secara formal dan berbayar.
Sejatinya, PT Hutama Karya (Persero) selaku operator telah merampungkan pembangunan ruas tol sepanjang 131 km sejak September tetapi masih dilintasi secara gratis.
Terkait dengan hal itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyampaikan beberapa poin masukan agar manajemen HK benar-benar memerhatikan aspek keamanan dan keselamatan bagi pengguna tol tersebut.
Baca juga: Uniknya Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Ada 5 Underpass Perlintasan Gajah, Lokasi Dekat Suaka Margasatwa
Menurutnya infrakstruktur tol Permai adalah akses baru bagi warga Riau, sehingga dikhawatirkan terjadi cultural shock bagi warga Riau, dan bisa berimplikasi buruk dari sisi keselamatan.
"Ini ditandai dengan euforia warga Riau dalam menyambut tol tersebut. Dan terbukti sejak September - Oktober 2020, sudah terjadi sembilan kali kecelakaan fatal, dan menewaskan empat orang pengguna tol," kata Tulus dalam keterangannya, Jumat (6/11/2020).
Hal ini mestinya bisa diantisipasi dengan memberikan penandaan yang kuat di ruas tol, khususnya di titik-titik rawan.
Tulus menekankan manajemen HK seharusnya melakukan sosialisasi secara masif sebelum tol tersebut diberlakukan terkait misalnya cara aman berkendara di dalam jalan tol.
"Manajemen HK juga harus mewujudkan jalan tol yang berkelanjutan dari sisi lingkungan misalnya banyak penghijauan sepanjang jalan tol dan di rest area, dan mewujudkan efisiensi energi. Misalnya menggunakan solar sel untuk penerangan jalan tol," papar dia.
Setelah berbayar, manajemen HK juga harus konsisten dengan penerapan SPM jalan tol.
Baca juga: Usai Diresmikannya Tol Pekanbaru-Dumai, Ini Permintaan Gubernur Riau Kepada Presiden
Salah satunya aspek infrastruktur/kualitas jalan karena sebagai tol baru kerap terjadi kerusakan jalan, karena faktor kontur tanah, curah hujan, dll.
Selanjutnya mengutamakan sektor UKM dan UMKM untuk berdagang di rest area.
Walhasil kebederadaan jalan tol bisa dirasakan masyarakat lokal dan untuk menggerakkan ekonomi lokal.
"Yang terakhir, tarif baru yang diterapkan di ruas tol Permai, sebaiknya menggunakan tarif promo terlebih dahulu, minimal untuk satu bulan ke depan. Agar masyarakat sebagai pengguna jalan tol tidak terlalu shock," imbuh Tulus.