TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Restorasi Gambut (BRG) menggelar pelatihan peningkatan kader peduli gambut.
Pelatihan ini melibatkan Majelis Lingkungan Hidup (MLH), Majelis Tabligh, dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Pelatihan kader sekolah lapang tanpa bakar ini digelar secara virtual dan diikuti sejumlah kader dan Jamaah Tani Muhammadiyah di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG, Myrna A.Safitri mengatakan kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar ini merupakan bagian dari MoU antara BRG dan Muhammadiyah.
Baca juga: Peran Anak Muda Dibutuhkan dalam Restorasi Gambut
Kerja sama ini sebagai bentuk penyebaran pesan untuk restorasi gambut kepada seluruh anggota persyarikatan Muhammadiyah. “Kegiatan ini membicarakan bagaimana gerakan dan upaya mendukung petani gambut,” kata Myrna, dalam keterangannya, Jumat (13/11/2020).
Myrna mengatakan kegiatan pertanian sudah menjadi sejarah panjang di area gambut. Secara tradisional, membuka lahan dengan membakarnya dianggap cara yang mudah dan murah.
Myrna menyebut, larangan membuka lahan secara praktis ini akan menimbulkan resistensi dari petani dan warga. Untuk itu, kata Myrna, BRG menggali teknik dan formulasi yang dikerjakan hingga tercetuslah teknologi tanpa bakar.
“Para petani dapat mengembangkan pertanian tanpa membakar, sehingga menjaga alam sedemikian rupa,” ujar dia.
Baca juga: Pengelolaan Gambut Berbasis Ekonomi Dapat Jamin Kesejahteraan Masyarakat
Myrna mengatakan, teknologi tanpa bakar yang diajarkan di Sekolah Lapang Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar diharapkan membawa keswadayaan petani dan menghayati peran bertani sebagai ibadah serta pertukaran informasi dan pengetahuan.
“Gerakan petani, karena itu kolaborasi diantara petani harus dibangun, tidak boleh ada informasi yang terputus,” ucap dia.
Wakil Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah, Budi Nugroho mengatakan program kolaborasi BRG dan tiga majelis ini sebagai usaha untuk mengatasi persoalan lahan gambut.
“Ini merupakan bagian dari resolusi jihad ekologi, ikhtiar bersama mengatasi kebakaran lahan gambut,” kata Budi.
Budi berharap kolaborasi PP Muhammadiyah dan BRG ini menjadi bagian dari usaha nyata lembaga persyarikatan untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
Baca juga: Kemenko PMK Gandeng Muhammadiyah dan NU, Percepat Realisasi Gerakan Revolusi Mental
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah, Nurcholis menyebut kerja sama ini menjadi cara meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.