Untuk bisa tayang dalam GoPlay Indie, karya para sineas ini harus melewati proses kurasi.
"GoPlay Indie terbuka bagi para pembuat film independen Indonesia, karya-karya para sineas berbakat akan melewati proses kurasi yang dilakukan tim GoPlay dan komite independen," kata Faisal.
Terkait nilai komersil, para sineas yang karyanya ditampilkan dalam platform ini tentunya tidak perlu khawatir.
Karena GoPlay berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan bisnis ini
dalam jangka panjang yakni melalui penyediaan skema monetisasi yang lebih baik bagi para sineas dan kreator konten.
Faisal menyebut pihaknya berkaca dari mekanisme pembagian pendapatan (revenue sharing) yang diterapkan pada bioskop.
"Model revenue sharing telah terbukti meraih kesuksesan dengan pencapaian jutaan penonton pada film box office, dapat menjadi stimulus bagi para sineas untuk terus giat meningkatkan kualitas karya sehingga dapat memberi
manfaat yang berkelanjutan bagi semua dalam ekosistem perfilman," papar Faisal.
Perlu diketahui, dalam skema tersebut, para pembuat film independen mendapatkan persentase pendapatan berdasar pada skema yang dipilih, yakni SVoD, TVoD, atau FVoD.
Dalam rangkaian peluncuran GoPlay Indie ini, diluncurkan pula fitur Tipping yang akan menjadi akses bagi para pengguna untuk memberikan apresiasi secara langsung kepada para pembuat film independen.
Hal ini untuk mendorong mereka agar terus semangat dalam berkarya.
Nilai apresiasi tip ini dimulai dari Rp 3.000 dan bisa diberikan selama periode November 2020,
GoPlay pun akan memberikan program tipping khusus dengan menambahkan satu kali lipat tip yang pengguna berikan.
Selain tipping, GoPlay juga meluncurkan inisiatif terbaru yakni GoPlay Indie Leaderboard.
GoPlay Indie Leaderboard ini merupakan papan navigasi yang akan memudahkan para pengguna untuk melihat film-film indie yang paling digemari.
Tidak hanya itu, setiap bulannya, GoPlay akan mengapresiasi film independen yang memasuki peringkat pertama, kedua dan ketiga Top Completed View.