Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta vaksin yang diproduksi Sinovac Biotech China pada Minggu (6/12/2020) malam, untuk penanganan virus corona (Covid-19).
Momen ini ternyata memberikan sentimen cukup positif di pasar saham.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan kehadiran vaksin Sinovac mendorong kenaikan arus dana asing yang masuk serta memicu sentimen positif pada pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Baca juga: Menlu Pastikan Prosedur Pengiriman Vaksin Sinovac Hati-hati dan Sesuai Aturan
"Dampaknya memang terlihat ya di kenaikan arus dana asing, kemudian pembukaan IHSG juga cukup positif," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Senin (7/12/2020) siang.
Bahkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pun menguat tipis.
"Nilai tukar rupiah juga menguat tipis terhadap dolar, sekarang di Rp 14.095," jelas Bhima.
Baca juga: Dapat Suntikan Vaksin, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas
Sebelumnya, 1,2 juta vaksin Sinovac tiba di tanah air pada Minggu (6/12/2020) malam.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa vaksin ini sebenarnya telah melewati proses uji klinis pada Agustus lalu.
"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik, hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta doss vaksin Covid, vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung dari Agustus lalu," jelas Jokowi.
Sementara itu, ada pula vaksin yang akan didatangkan dalam bentuk bahan baku untuk nantinya diproduksi oleh Bio Farma.
"Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin. Dan Januari 30 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," kata Jokowi.