Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melakukan sosialisasi program Pencegahan Akses Pembelian Rokok oleh Anak-Anak (PAPRA) secara virtual melalui aplikasi AYO SRC dan kelas online kepada lebih dari 130 ribu toko kelontong.
Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, pandemi Covid-19 tak menyurutkan niat perusahaan mendukung pemerintah untuk melakukan sosialisasi Peraturan Pemerintah No 109/2012 yang melarang akses anak-anak di bawah 18 tahun terhadap produk tembakau.
"Permasalahan perokok anak merupakan tanggung jawab seluruh pihak termasuk pemangku kepentingan di industri hasil tembakau, salah satunya pabrikan,” kata Elvira dalam keterangannya, Jumat (11/12/2020).
Baca juga: Pemerintah Menaikkan Cukai Rokok Terhitung Februari 2021, Berikut Rincian Kenaikannya
“Pada tahun ini, kami melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan teknologi melalui aplikasi AYO SRC untuk menjangkau pemilik SRC di seluruh Indonesia," sambungnya.
Elvira berharap bahwa PAPRA akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan larangan penjualan rokok kepada anak-anak.
Ia juga berharap bahwa program ini juga dilakukan dan didukung oleh semua pihak secara berkesinambungan, melalui peran pemerintah, swasta, masyarakat, pendidik, dan orangtua.
Selain sosialisasi secara virtual, Sampoerna juga tetap mendistribusikan materi sosialisasi, seperti poster dan sticker, kepada toko-toko kelontong yang tergabung ke dalam SRC.
Saat diluncurkan di bulan Oktober 2013, hanya sekitar 4.800 toko di area Jabodetabek yang berpartisipasi dalam program ini.
Baca juga: DPR Bilang, Kenaikan Tarif Cukai Rokok Berpotensi Picu PHK di Industri Hasil Tembakau
Kini, program PAPRA telah diperluas dan menjangkau lebih dari 130.000 toko tradisional di seluruh Indonesia yang tergabung dalam SRC.
Roni, pemilik toko kelontong SRC Jabal Tari di Jakarta, menilai sosialisasi tersebut tetap efektif dan mengena.
Terlebih, kini dia mengaku dapat mengakses materi sosialisasi tersebut kapan pun dan di mana pun.
"Materi yang disampaikan secara virtual sangat menarik dan mudah dimengerti," ujar Roni.