Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, pemerintah menyiapkan kebijakan di sisi permintaan dengan mendorong daya beli masyarakat.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, satu di antara kebijakan itu yakni tetap menggulirkan program bantuan sosial (bansos).
"Memang akan ada sedikit penyesuaian besarannya, kalau kita lihat di program perlindungan sosial ini di tahun 2020 alokasi budget-nya Rp 203,9 triliun," ujarnya.
"Sementara di 2021, kita rencanakan akan mulai kita kurangi ke Rp 110,2 triliun. Pasti dengan beberapa penyesuaian di dalam alokasi per programnya," ujarnya dalam webinar, Senin (14/12/2020).
Susi menjelaskan, secara keseluruhan alokasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga menurun dari Rp 695 triliun tahun ini menjadi Rp 372 triliun di 2021.
"Memang akan ada beberapa pengurangan seiring dengan sudah kita anggap mulai akan ada penyelesaian beberapa kasus pandemi. Lalu, mulai berkurangnya pembatasan sosial dan sebagainya," katanya.
Pemerintah juga optimis dengan beberapa kebijakan untuk pembiayaan untuk kegiatan program kerja maupun mendorong beberapa sektor ekonomi.
"Kita siapkan semuanya dengan posisi anggaran kita yang strukturnya sudah disepakati di APBN 2021 yakni defisitnya kira-kira 5,5 persen," kata da.
"Ini masih terkendali dan saya pikir strukturnya baik, besaran belanja maupun pendapatan negara akan ada pemulihan yang cukup signifikan dibanding tahun 2020," pungkas Susi.