News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Era Industri 4.0 Mampu Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustarasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 21-23 juta lapangan kerja hilang di era revolusi industri 4.0, dan ini juga terjadi akibat pandemi covid-19.

Namun, jika mampu memanfaatkan peluang di era yang serba digital ini, maka akan tercipta 23-46 juta lapangan kerja baru yang berkualitas.

Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus Pengusaha Nasional, Sandiaga Salahuddin Uno, era industri 4.0 mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Baca juga: Kemenperin: Hingga September 2020, Nilai Ekspor Industri Kerajinan Capai 435 Juta Dolar AS

Dari mulai data analytics, pekerjaan di bidang coding, hingga hal-hal yang detail seperti game developer.

"Kadang-kadang kita banyak menyayangkan, pekerjaan hilang karena otomasi, karena robotika dan lain sebagainya. Padahal sebaliknya," kata Sandiaga melalui keterangan persnya, Selasa (15/12).

Selain pekerjaan-pekerjaan di atas, lanjut Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, mata pencaharian baru di era industri 4.0 adalah product reviewer. Dia menilai, saat ini mereview produk sudah menjadi pekerjaan baru.

"Product endorser itu akan menjadi satu peluang mata pencaharian yang baru, peluang jenis kerja yang baru," kata dia.

Baca juga: Masih Pandemi, Lima Pameran Industri Ini Diselenggarakan Secara Virtual

Namun demikian, dalam menyambut era industri 4.0 harus memiliki perbekalan atau persiapan yang cukup. Masyarakat Indonesia perlu meningkatkan pemikiran kritikal serta kreativitas dan inovasi.

Dengan begitu, robotika atau internet of things tidak akan mengalahkan kreativitas dari manusia. Sandiaga yakin, setiap individu akan mampu memiliki daya saing di era industri 4.0 dan membuka banyak lapangan kerja baru jika terus mengasah kreativitas dan imajinasi.

"Jadi, kuncinya waspada, perluas wawasan, tingkatkan literasi, baik literasi teknologi maupun literasi data yang termasuk digital," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini