TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Muhammadiyah menegaskan dukungannya terhadap penggabungan usaha tiga bank syariah milik Himbara menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Dukungan diberikan karena bank hasil merger ini dipercaya bisa menjadi entitas perbankan syariah yang sama, atau lebih besar dari bank-bank konvensional.
Sikap ini disampaikan Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna. Dia mengatakan, selain berpotensi menguasai pasar keuangan syariah nasional, Bank Syariah Indoensia juga bisa memiliki daya saing global dengan besarnya modal dan aset yang dimiliki.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia Nyatakan Komitmen Terus Kembangkan Nasabah UMKM
“Setelah merger, bank syariah hasil penggabungan milik BUMN ini diharapkan fokus untuk menggarap bisnis core competence masing-masing, bisa saling komplementer dan menguatkan. Jadi bank merger nantinya memiliki layanan berbasis syariah yang integratif dan komprehensif bagi semua segmen nasabah, mulai dari yang mikro, kecil, menengah (UMKM), ritel, wholesale, sampai korporasi, baik untuk nasabah nasional maupun global,” ujar Mukhaer melalui pesan tertulis, Kamis (17/12).
Menurut Mukhaer, sebagai organisasi sosial yang memiliki cakupan luas, Muhammadiyah harus mendukung keberadaan bank hasil merger. Dukungan ini diperlukan agar bank hasil merger dapat segera mewujudkan visinya menjadi satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dalam waktu 5 tahun ke depan.
Pria yang menjabat Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta ini juga menyebut, jajaran manajemen handal yang sudah dipilih untuk menjalankan roda organisasi Bank Syariah Indonesia harus mampu menjamin agar operasional bisa berjalan normal, optimal, dan prima nantinya.
Manajemen Bank Syariah Indonesia harus memiliki visi jauh ke depan, memiliki pengalaman global, berani mengambil risiko, memiliki jejaring tingkat nasional dan global, dan mampu secepatnya memulihkan kepercayaan terhadap bank syariah hasil merger.
“Awalnya, saya berharap Pemerintah memilih salah satu di antara beberapa bank syariah plat merah yang dikonversi menjadi bank syariah unggulan dan berdaya saing global. Namun, ternyata pemerintah lebih memilih tiga bank syariah yang dimerger. Saya kira itu juga tidak ada masalah, kita harus support. Muhammadiyah sebagai salah satu entitas organisasi sosial yang memiliki Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan memiliki basis anggota puluhan juta orang dan bertebaran di seluruh Indonesia hingga dunia internasional, tentu harus mendukung keputusan itu,” ujarnya.
Pandangan sama juga disampaikan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto. Dia menilai kehadiran bank syariah hasil merger bisa menjadi titik balik kebangkitan ekonomi syariah di Indonesia. Bank Syariah Indonesia juga diharap menjadi acuan atau role model pengembangan bisnis perbankan syariah yang efektif dan efisien di Indonesia.
“Saya kira para pengurus yang sudah dipilih itu sampai saat ini menjadi orang yang terbaik. Saya harap mereka ekstra kerja dan saya ucapkan selamat dan semoga amanah. Soalnya investasinya kan tinggi untuk memperbaiki bank syariah, maka kerjanya manajemen harus lebih tinggi dengan model baru ini. Harapan saya begitu, semoga ini menjadi titik balik perbaikan perekonomian dan menciptakan kesejahteraan umat seperti yang dicita-citakan,” ujar Sunanto.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: PP Muhammadiyah & Pemuda Muhammadiyah dukung penuh kehadiran Bank Syariah Indonesia