Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total ada 51 emiten yang melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan situasi pandemi rupanya tidak menyurutkan minat perusahaan untuk menggalang dana melalui pasar modal.
"Tren positif diikuti dengan sejumlah perusahaan yang melakukan IPO di tahun ini. Terimakasih kepada OJK dan seluruh stakeholder bursa dalam memfasilitasi 51 perusahaan mencatatkan sahamnya di BEI," kata Inarno d i acara penutupan perdagangan 2020, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Cukai Rokok Naik, Saham Emiten Rokok Tergerus, Asosiasi Bilang Banyak Pabrik Akan Bangkrut
Dia menyatakan, penambahan emiten baru ini membuat total perusahaan tercatat di BEI kini mencapai 713 emiten.
Frekuensi perdagangan bursa Indonesia yang tinggi juga turut mengantarkan Indonesia menempati posisi tertinggi di kawasan ASEAN.
Baca juga: Emiten Alkes Bidik Kinerja Keuangan Tumbuh Hingga 20 Persen
"Meskipun pandemi, total investor pasar modal yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana terus bertumbuh dan bertambah menjadi 3,87 juta SID atau meningkat 56 persen sepanjang 2020," tuturnya.
BEI juga mencatat jumlah investor aktif harian terdapat 94 ribu investor hingga 29 Desember 2020, atau naik 73 persen dibandingkan akhir tahun lalu.
"Yang menarik investor ritel meningkat sebanyak empat kali lipat dalam 11 bulan terakhir ini. Ini adalah tahunnya investor ritel Indonesia di pasar modal," lanjut Inarno.
Inarno berharap, kenaikan jumlah investor akan semakin menggairahkan pasar modal sehingga membuat rata-rata nilai transaksi harian perdagangan saham di BEI sesuai target.