Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari jumlah pekerja formal di Indonesia dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019 tercatat sebesar lebih dari 56 juta orang dan hanya 3.010.174 orang atau hanya berkisar 5 persen diantaranya yang tergabung dalam program dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
Masih minimnya peserta, maka terbuka potensi pasar yang besar untuk digarap.
Salah satunya yang ingin menggarapnya adalah Manulife Indonesia.
Direktur dan Chief of Employee Benefits & Unit Syariah Manulife Indonesia Karjadi Pranoto mengatakan, melihat persentase yang rendah dari kepesertaan karyawan dalam dana pensiun menjadi peluang.
"Untuk itu, kami secara berkala melakukan sosialisasi peranan dana pensiun guna membangun kesadaran para pemberi kerja. Kami juga memperluas pasar di berbagai wilayah Indonesia,” kata Karjadi dalam keterangannya, Rabu (30/12/2020).
Karjadi juga menambahkan, pengelolaan dana pensiun merupakan nilai tambah bagi perusahaan sehingga mereka tidak hanya menjadi perusahaan yang memberikan manfaat keuangan secara reguler.
"Namun dapat memberikan manfaat kesejahteraan jangka panjang untuk karyawannya di masa depan maupun sebagai antisipasi terhadap risiko di kemudian hari seperti terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK)," katanya.
Baca juga: Hingga November 2020, Pembayaran Klaim Manulife Terkait Covid-19 Tembus Rp 54,5 Miliar
Di tengah pandemi yang tengah berlangsung sepanjang 2020, DPLK Manulife Indonesia senantiasa berkomitmen menggelar edukasi mengenai pentingnya perencanaan dana pensiun bagi perusahaan atau pemberi kerja secara virtual.
Kegiatan ini merupakan komitmen Manulife Indonesia membantu memudahkan keluarga Indonesia menyediakan solusi perlindungan hari tua guna membantu keluarga Indonesia meraih hidup yang semakin hari semakin baik serta memudahkan mereka dalam mengambil setiap keputusan finansial.
Hingga November 2020, aset kelolaan DPLK Manulife Indonesia mencapai lebih dari Rp 19 triliun dan melayani lebih dari 422 ribu karyawan di lebih dari 2.300 perusahaan serta membayarkan klaim sejumlah lebih dari Rp 2,8 triliun.
"Hal ini membuktikan bahwa DPLK Manulife Indonesia senantiasa menjadi salah satu DPLK terpercaya dan andal di Indonesia," katanya.