Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, akan mempercepat memasyarakatkan pasar modal, baik bagi pengusaha muda dan UKM untuk menggalang dana dari pasar modal maupun calon investor untuk mulai berinvestasi.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pihaknya melakukan terobosan dengan adanya penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi atau dikenal dengan Security Crowdfunding atau SCF yang diluncurkan pada hari ini.
"Hadirnya SCF memberikan alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan murah bagi kalangan generasi muda dan UKM yang belum bankable untuk mengembangkan usahanya, khususnya UKM mitra pemerintah," ujarnya saat pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2021, Senin (4/1/2021).
Baca juga: OJK Sebut Transaksi Investor Ritel Naik 4 Kali Lipat di Masa Pandemi Covid-19
Kedepan, dengan berkolaborasi dengan pemerintah, Security Crowdfunding akan menyediakan pendanaan bagi UMKM penyedia barang dan jasa pemerintah yang potensinya cukup besar.
Saat ini, kata Wimboh, pengadaan elektronik pemerintah yang melibatkan UKM tercatat sekitar Rp 74 triliun dengan melibatkan sekitar 160 ribu UKM.
"Sebagai asosiasi yang menaungi SCF, Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) berkewajiban untuk menjaga ekosistem industri layananan urun dana yang sehat dengan merumuskan code of conduct dan melakukan pengawasan implementasinya dan menertipkan anggotanya," katanya.
Dia menambahkan, keberadan instrumen ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif portfolio investasi investor muda.
"Masyarakat yang selama ini MPC-nya terbilang tinggi namun tertahan konsumsinya akan didorong berinvestasi di platform ini yang mudah dan risikonya relatif kecil," ujarnya.