News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Pendapat Ekonom Soal Rencana Merger Gojek dengan Tokopedia

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana merger Gojek dengan Tokopedia terus mendapat sorotan publik.

Salah satunya terkait layanan yang bakal disediakan oleh Gojek dan Tokopedia jika kedua perusahaan tersebut jadi merger.

Yose Rizal, Ekonom CSIS berharap, ketika merger Gojek-Tokoperdia terwujud, layanan yang disediakan oleh entitas hasil dari kolaborasi Gojek dan Tokped tidak eksklusif hanya untuk konsumen maupun mitra yang ada di dalam ekosistem mereka.

Baca juga: Merger Gojek-Tokopedia Dinilai Lebih Bermanfaat Dibandingkan dengan Sesama Ride Hailing

Menurut Yose, layanan yang diberikan harus terbuka untuk masyarakat luas, dan bukan hanya pasar Gojek dan Tokopedia saja. "Inovasi jauh lebih penting dibandingkan layanan yang eksklusif," kata Yose, Kamis (7/1).

Apalagi, kata Yose, kolaborasi Gojek dan Tokopedia bisa menjadi salah satu komponen pendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum dipastikan kapan bakal berakhir.

Baca juga: Ekonom: Jika Jadi Merger, Layanan Gojek-Tokopedia Jangan Eksklusif untuk Ekosistem

"Yang perlu diingat, kontribusi bisnis platform digital sangat penting. Karena, industri ini terus mengalami pertumbuhan yang pesat, baik dari sisi penjualan produk maupun distribusinya," imbuh dia.

Dia menambahkan, salah satu pemicu dari lambatnya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 adalah kurangnya permintaan atau daya beli masyarakat terhadap produk dan jasa.

Lesunya daya beli itu lantaran di masa pandemi, masyarakat enggan keluar rumah untuk menghindari paparan virus Covid-19.

Nah, dengan adanya ekosistem platform online yang lebih mendukung dari hasil merger Gojek dengan Tokped, maka permintaan dan kegiatan belanja masyarakat terhadap barang dan jasa akan meningkat.

Selain itu, juga mendukung ekosistem UMKM yang selama ini menjadi pasar Gojek dan Tokopedia.

"Dengan adanya platform digital yang menawarkan beragam kemudahan dalam layanannya, maka akan mendorong konsumen untuk melakukan transaksi barang dan jasa," papar Yose.

Terkait rencana merger dua startup paling bernilai di Indonesia itu, Yose menjelaskan, model bisnis yang dikembangkan para pelaku usaha startup adalah meraih pangsa pasar melalui layanan atau produk yang punya skalabilitas.

Industri ekonomi digital yang ada saat ini basisnya adalah menghubungkan antara pasar yang satu dengan pasar yang lain. Misalnya, sebagai sebuah platform e-commerce, Tokped menghubungkan antara konsumen dengan mitra Tokped.

Meyakinkan investor

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini