TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan strategi penyaluran kredit pada 2021 di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan perseroan akan selektif dalam menyalurkan kredit pada sejumlah sektor yang diprediksi pulih lebih cepat.
"Strategi kredit kami di tahun 2021 adalah melakukan penyaluran kredit secara selektif dan prudent pada sektor yang diperkirakan akan pulih lebih cepat, seperti telekomunikasi, jasa kesehatan dan agrikultur," ujar Rudi, kepada Tribunnews, Jumat (8/1/2021) sore.
Selain itu perseroan juga akan mempertimbangkan sektor-sektor unggulan pada masing-masing wilayah di Indonesia.
Rudi menambahkan pihaknya memperkirakan kondisi ekonomi mulai tumbuh positif pada Triwulan I 2021.
"Ini didorong oleh upaya Pemerintah dalam meningkatkan Index Keyakinan Konsumen melalui optimisme terkait rencana vaksinasi dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," jelas Rudi.
Ia pun berharap program vaksinasi virus corona (Covid-19) Sinovac yang akan berlangsung pada pekan depan berjalan lancar, sehingga dapat berdampak positif pada pemulihan ekonomi.
"Agar kondisi ekonomi Indonesia kembali pulih dan permintaan kredit kembali bangkit," kata Rudi.
Rudi menyampaikan, hingga November 2020, performa kredit Bank Mandiri terutama segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih bagus.
Baca juga: Bank Muamalat dan Syariah Mandiri Muncul dalam Isu Pemblokiran Rekening FPI
Bank Mandiri menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 88,0 Triliun, dengan penurunan Non Performing Loan (NPL) sebesar 136 bps secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai 0,39 persen.
Sementara penyaluran kredit KPR sebesar Rp 43,2 Triliun dengan penurunan NPL sebesar 70 bps yoy mencapai 2,87 persen.
"Secara bank only kami memproyeksikan pertumbuhan kredit di tahun 2021 tumbuh sekitar 5 hingga 7 persen dengan asumsi adanya percepatan program vaksin Covid-19 dari Pemerintah," pungkas Rudi.