Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Produsen pesawat terbang Boeing Inc., menyatakan duka cita mendalam kepada para korban jatuhnya pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ-182.
Seperti yang disampaikan dalam akun Twitter resminya @Boeing, pada hari Minggu kemarin.
Boeing menyatakan mengetahui berita ini dari pemberitaan media Jakarta.
"Kami mengetahui pemberitaan media dari Jakarta terkait penerbangan Sriwijaya Air SJ-182. Pikiran kami tertuju pada kru, penumpang, dan keluarga mereka," cuit Boeing.
Terkait kasus ini, Boeing pun siap untuk memberikan dukungan dalam investigasi kasus jatuhnya pesawat Boeing 737-500 yang berusia 26 tahun itu.
Baca juga: Nggak Banyak, Ini Beberapa Kecelakaan yang Libatkan Boeing 737-500 Seperti Sriwijaya Air SJ-182
"Kami terhubung dengan pelanggan maskapai kami dan siap untuk mendukung mereka selama masa sulit ini," sebut Boeing dalam pernyataannya.
Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta itu sudah berumur 26,7 tahun.
Baca juga: Menangis Histeris, Kehilangan Istri dan 3 Anak di Insiden Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Pesawat ini diproduksi Boeing tahun 1994 dan bergabung di jajaran armada Sriwijaya Air sejak 2012.
Pesawat dengan call sign SJY182 ini tiba-tiba hilang kontak saat baru saja lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Pontianak, di atas perairan Pulau Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021) siang.
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Suryanto mengatakan pesawat jenis Boeing B737-500 tersebut sudah beroperasi sejak tahun 1994.
Pesawat Boeing 737 series Sriwijaya Air (Via Kompas.com)
"Jadi kurang lebih ya umurnya sekitar 25 sampai 26 tahun," ungkap Suryanto di Posko Crisis Center Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta kemarin malam.
Pasalnya, hingga kini KNKT masih mengumpulkan data di lapangan soal kondisi pesawat saat akan lepas landas.
Pesawat tersebut baru saja lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio, Pontianak.
"Tapi harusnya berapa pun umur dari pesawat kalau ada maintenance secara bertahap sesuai yang berlalu di Dirjen Perhubungan Udara harusnya safe (aman)," ungkap Suryanto.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena menegaskan, pesawat tersebut dalam kondisi laik terbang.
Karena pesawat dengan call sign SJY182 tersebut sudah menjalani pengecekan dan dianggap sudah laik terbang.
"Sebelumnya pesawat ini sudah terbang duluan. Ini rute kedua. Rute ini kan Pontianak pulang pergi dan sudah dicek secara berkala," ujar Jefferson.