Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) mendukung operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Sejumlah personel Divisi Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) Bandara Soekarno-Hatta ditugaskan untuk turut terlibat dalam operasi SAR tersebut.
VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menuturkan personel ARFF tersebut bertugas mendukung operasi di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca juga: Update Sriwijaya Air SJ-182: 36 Kantong Jenazah Berisi Body Part Dibawa ke Posko JICT II
“Personel ARFF yang terlibat dalam operasi SAR Sriwijaya SJ 182 memiliki keahlian sebagai Building Prevention Officer dan Aircraft Rescue & Fire Fighter. Mereka ditugaskan mendukung Tim Basarnas di Posko Operasi SAR Pelabuhan Tanjung Priok dan di atas kapal, tidak melakukan penyelaman, karena mereka tidak memiliki lisensi untuk itu,” ujar Yado Yarismano, Kamis (14/1/2021).
Yado Yarismano menuturkan tidak ada batas waktu bagi personel ARFF untuk turut terlibat di operasi SAR ini.
Baca juga: Basarnas Sebut Banyak Hasil Rapid Test yang Reaktif Covid-19 di Posko Evakuasi Sriwijaya Air
“Sepanjang personel dibutuhkan, maka akan ditugaskan di Posko Operasi SAR Pelabuhan Tanjung Priok. Sejakan dengan itu, Divisi ARFF Bandara Soekarno-Hatta melakukan pengaturan personel agar tetap dapat memenuhi standar kesiapan dan kesigapan dalam menjaga aspek keselamatan penerbangan khsususnya di bandara,” ujar Yado Yarismano.
Yado Yarismano menambahkan, jumlah personel yang terlibat di operasi SAR Sriwijaya SJ 182 disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Misalnya sejak minggu lalu bertugas 6 personel, di mana kemudian jumlah personel bisa berkurang dan bertambah sesuai kebutuhan Tim Basarnas.
ARFF Bandaran Soekarno-Hatta merupakan salah satu divisi ARFF terbaik di Indonesia. Tugas utama ARFF adalah melakukan penanggulangan keadaan darurat baik di sisi udara (air side) dan di sisi darat (land side) di bandara sesuai standar yang ditetapkan regulator.
Minimal satu kali dalam setahun, Divisi ARFF di seluruh bandara PT Angkasa Pura II mengasah kemampuan dan skill lewat Airport Emergency Exercise yang merupakan simulai penanganan keadaan darurat.
Adapun sejak tahun lalu PT Angkasa Pura II meningkatkan program pelatihan berbasis teknologi Virtual Reality (VR).
“Teknologi VR untuk pelatihan ini sangat relevan dalam situasi seperti sekarang. Di tengah pandemi ini bukan berarti proses pelatihan dan belajar berhenti bagi personel ARFF, justru seharusnya bisa lebih intens dengan menggunakan teknologi salah satunya adalah teknologi VR,” ujar Yado Yarismano.
Pada pelatihan berbasis teknologi VR ini, personel ARFF berlatih dengan menggunakan modul Fire Emergency Response sebagai simulasi dalam menangani keadaan darurat di sisi udara Bandara Soekarno-Hatta.