Laporan Reporter Kontan, Bidara Pink
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melihat masih ada ruang bagi penurunan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate (BI7DRR) di tahun ini.
Namun, bank sentral masih melihat situasi untuk menggunakan kebijakan tersebut.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, masalahnya saat ini bukan tentang ada ruang penurunan atau tidak. Masalah pokoknya adalah transmisinya ke suku bunga kredit dan kondisi permintaan masyarakat.
“Suku bunga kredit belum turun juga, permintaan belum naik. Ini makanya yang kami lakukan untuk mengatasi credit crunch,” ujar Perry, Jumat (22/1/2021).
Saat ini suku bunga acuan berada di level 3,75% dan ini merupakan level nya yang terendah sepanjang sejarah.
Baca juga: Pertahankan Suku Bunga Rendah, Bank Sentral Amerika Bikin Pelaku Pasar Kalem
Namun, Perry mengisyaratkan tren suku bunga rendah ini tidak akan bertahan selamanya. Ini akan bertahan hingga ada tanda-tanda tekanan inflasi.
Baca juga: Ketua Asosiasi Perbankan Regional Nasional Jepang Protes Kebijakan Suku Bunga Negatif BOJ
Pun dengan kebijakan likuiditas yang didapuk akan terus longgar. Namun, kelonggaran likuiditas juga akan bertahan sampai adanya tanda tekanan dari inflasi inti.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul BI: Masih ada ruang bagi penurunan suku bunga acuan