Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ruas tol Kayu Agung-Palembang, pada Selasa, (26/1/2021). Selain untuk menghubungkan wilayah, Presiden mengatakan bahwa pembangunan ruas tol tersebut untuk pemerataan pembangunan dan membuka lapangan pekerjaan.
"Lapangan kerja di daerah yang sebanyak-banyaknya sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," kata Presiden.
Presiden meminta pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten, atau kota untuk lebih agresif menawarkan potensi-potensi yang ada di daerahnya dengan menjadikan akses tol sebagai sebuah keunggulan.
"Meningkatkan daya tarik dan daya tawar pada Para investor agar mengembangkan investasi di di provinsi Sumatera Selatan," katanya.
Baca juga: Presiden Minta Kepala Daerah di Sumsel Hubungkan Tol dengan Sentra-sentra Ekonomi
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ruas Tol Kayu Agung-Palembang di Sumatera Selatan pada Selasa (26/1/2021). Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden yang didamping oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Trans Sumatera, Tol Kayu Agung-Palembang
"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim jalan tol Kayu Agung- Palembang, Kramasan, saya resmikan pagi hari ini," kata Presiden.
Dalam sambutannya Presiden mengatakan bahawa Jalan tol Kayu Agung-Palembang sepanjang 42,5 Kilometer sudah siap digunakan.
Jalan tol tersebut menurut Presiden merupakan poros terpenting dalam ruas tol trans Sumatera.
"Poros utama, backbone Sumatera bagian Selatan, ruas terakhir yang menghubungkan pelabuhan Bakauheni (Lampung) bisa tembus sampai ke Palembang," kata Presiden.
Dengan rampungnya ruas tol tersebut menurut Presiden waktu tempuh dari pelabuhan Bakauheni ke Palembang bisa dipangkas hingga 75 persen. Pemangkasan waktu tempuh tersebut akan menghemat biaya logistik.
"Jarak tempuh dari Bakauheni ke Palembang yang berjarak 373 KM yang biasanya ditempuh, ini saya mendengar, biasanya ditempuh 12 jam perjalanan darat, sekarang hanya perlu waktu 3 sampai 3,5 jam," kata Presiden.