Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Crown Group, perusahaan pengembang berbasis di Sydney, Australia, membukukan nilai transaksi penjualan sebesar Rp 65 miliar di Desember 2020 dari proyek hunian apartemen Artis.
Proyek hunian Artis di Australia, penjualannya di Indonesia diluncurkan di Jakarta pada 12 Desember 2020 saat DKI Jakarta dalam status PSBB.
Namun minat para calon investor memiliki unit hunian di proyek ini.
“Antusiasme para calon investor sungguh di luar dugaan kami sebelumnya. Meskipun dengan protap Covid-19 yang sangat ketat dan unit yang kami tawarkan untuk konsumen di Indonesia sangatlah terbatas, mereka masih rela menunggu giliran untuk bisa berkomunikasi langsung dengan perwakilan penjualan Crown Group Indonesia," ujar Head of Sales & Marketing Crown Indonesia, Tyas Sudaryomo dalam diskusi zoom dengan media, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Bisnis Properti Diyakini Rebound di 2021
Hal yang menarik adalah sebagian transaksi penjualan yang terjadi, tercipta secara online atau melalui konferensi Zoom.
Artis merupakan proyek hunian vertikal pertama dari Crown Group yang pemasarannya diluncurkan pertama kali di Indonesia dan selanjutnya juga akan dipasarkan di Sydney, Melbourne dan China.
Proyek hunian ini didesain Koichi Takada Architects, terinspirasi dari seni menggambar yang memunculkan konsep desain Art in Motion yang memiliki dua menara putih melengkung mencolok dikelilingi pita putih yang berliku-liku.
Baca juga: Kasus Covid-19 meningkat jelang Natal, Sydney batasi pergerakan warga
Desain konsep Artis juga menggambarkan semangat Crown Group untuk semangat inovasi yang berkelanjutan, sekaligus sebagai salah satu pengembang swasta terbesar di Australia.
Apartemen Artis berdiri di atas lahan sudut seluas 2070 meter persegi di 175 Sturt Street, Sydney, dan terdiri dari 153 unit apartemen dengan tipe satu, dua dan tiga kamar tidur yang mewah serta griya tawang.
Proyek apartemen ini diharapkan akan memperkaya wajah Kawasan Southbank melalui keindahan efek fasad pita putihnya yang mencerminkan pergerakan Art in Motion.
Baca juga: Crown Group Perkenalkan SKYE Suites Green Square, Hotel Apartemen Mewah dengan Standart Kesehatan
CEO Crown Group, Iwan Sunito, mengungkapkan peningkatan laba dan penjualan off-the-plan pada tahun buku 2020, meskipun ada gangguan pandemi.
Laporan keuangan satu tahun terakhir (2019 – 2020) termasuk empat bulan pertama pandemi dan lockdown nasional dari Crown menunjukkan terjadi kenaikan jumlah akad jual beli dan serah terima unit hingga 25% yang apabila digabungkan bernilai Rp. 4,6 triliun.
Pendapatan perusahaan di tahun buku 2019 – 2020 didapatkan dari penyelesaian proyek Waterfall by Crown Group senilai Rp 3,95 triliun di Kawasan Waterloo, Sydney.
“Kedepan kami akan melanjutkan dengan proyek hunian vertikal pertama kami di Brisbane," kata Iwan Sunito.
Keputusan Crown Group melanjutkan proyek-proyek barunya juga dilandasi keyakinan bahwa perlambatan aktivitas konstruksi hunian akibat melemahnya pasar saat ini akan menciptakan kekurangan pasokan di masa depan.
Untuk proyek hunian di Brisbane, Crown Group telah menunjuk arsitek asal Jepang, Kengo Kuma dan perusahaan lokal Plus Architecture untuk mendesain pembangunan hunian senilai Rp 5 triliun di 117 Victoria Street di West End.
Kengo Kuma yang mendesain Apartemen Artis selama ini dikenal sebagai arsitek Jepang yang sukses merancang beberapa bangunan publik dan hunian paling luar biasa di dunia.
Ciri khas karya desainnya adalah penggunaan elemen cedar dan sering menggabungkan kayu dan lingkungan alam dengan struktur perkotaan kontemporer.
Beberapa karya Kuma yang paling terkenal antara lain, Museum Seni Suntory di Tokyo, Rumah Tembok Bambu di Cina, kantor pusat Grup LVMH (Louis Vuitton Moet Hennessy) di Jepang, dan Stadion Olimpiade Tokyo untuk perhelatan tahun 2020.
“Prediksi saya adalah dalam dua hingga tiga tahun kedepan kita akan melihat permintaan besar-besaran yang tidak dapat terpenuhi karena kekurangan pasokan di area-area yang membutuhkan seperti CBD yang berpotensi menaikkan harga apartemen baru,” ujar Iwan Sunito.