News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

NPL di Atas Tiga Persen, Laba Bank Mandiri Rontok 38 Persen Tahun 2020

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menyiapkan uang tunai untuk bank-bank cabang dalam mempersiakan kebutuhan uang tunai menghadapi Natal dan Tahun Baru di Bank Mandiri, Jakata Selatan, Rabu (23/12/2020). WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih tahun 2020 terkontraksi 38 persen menjadi Rp17,1 triliun dampak pandemi Covid-19.

Dibandingkan kinerja tahun 2019, BMRI masih membukukan laba bersih sebesar Rp27,5 triliun atau tumbuh sebesar 9,9 persen bila dibandingkan dengan tahun 2018. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, hal ini menjadi tantangan yang sangat nyata mengingat dampak pandemi yang telah terasa, terutama dalam fungsi intermediasi perbankan.

Menurutnya, penyaluran kredit perseroan yang terkontraksi 1.61 persen yoy secara ending balance, meski masih lebih baik bila dibandingkan kontraksi 2.41 persen yang dialami perbankan nasional. 

Secara konsolidasi, pertumbuhan kredit secara average balance atau baki debet rata-rata berhasil mencatat perkembangan, yakni tumbuh 7,08 persen yoy menjadi Rp871,3 triliun.

Baca juga: Laba Bersih BRI Juga Ambles 45,70 Persen di 2020, Tapi Aset Tembus Rp 1.500 Triliun

“Kami menerapkan kebijakan penyaluran kredit secara prudent dan selektif kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat," terang Darmawan, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Hingga 31 Desember 2020, Bank Mandiri Tbk Restrukturisasi Kredit Sebesar Rp 123,4 Triliun

"Hasilnya, kami mampu menjaga kualitas kredit sehingga rasio NPL konsolidasi masih baik di 3,09 persen,” tambahnya.

Dia menyatakan, ke depan Bank Mandiri tetap menjadikan peran intermediasi perseroan sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kembali demand masyarakat dan memulihkan ekonomi nasional.

Baca juga: Laba Bersih Bank Mandiri Merosot 37,71 Persen di 2020

Di sisi lain, dengan belum pulihnya demand kredit, perseroan juga melakukan counter-balancing dengan terus memacu efisiensi, baik dari penurunan cost of fund maupun penghematan biaya operasional. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini