News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stimulus Lanjutan 1,9 Triliun Dolar AS Belum Disetujui Jadi Sentimen Negatif 

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden bersiap untuk menandatangani perintah eksekutif tentang perawatan kesehatan yang terjangkau di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 28 Januari 2021. Perintah tersebut termasuk membuka kembali pendaftaran di Undang-Undang Perawatan Terjangkau federal.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku pasar awalnya berharap awal Februari 2021 stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) yang diusulkan Presiden Joe Biden sudah dapat disetujui. 

Tetapi, saat ini Joe Biden mengatakan terbuka untuk menyusun ulang proposal bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS karena pemerintah mengejar kesepakatan bipartisan. 

"Memang ada peluang menempuh jalur khusus dengan pengambilan suara dan mengandalkan suara Partai Demokrat," ujar pengamat pasar modal Hans Kwee, Minggu (31/1/2021). 

Hana menjelaskan, politisi dari Partai Republik dari awal telah menolak jumlah stimulus fiskal usulan Biden karena menilainya terlalu besar dan terlalu cepat setelah paket senilai 900 miliar dolar AS bulan lalu. 

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Kebijakan Fiskal Menkeu Sri Mulyani Amburadul, Ini Sebabnya

Baca juga: Amerika Tegaskan Komitmen Bersama Negara-negara Asia Tenggara Lawan Tekanan China

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 31 Januari 2021: Tambah 12.001 Kasus, Total 1.078.314 Positif

"Dikabarkan beberapa anggota parlemen Partai Demokrat ikut mempertanyakan dasar dari besaran yang diajukan," katanya. 

Menurut dia, hal tersebut membuat potensi tertundanya paket stimulus fiskal Biden empat sampai enam pekan ke depan. 

"Ini menjadi satu sentimen negatif di pasar.

Perkembangan stimulus fiskal akan sangat dicermati pelaku pasar," pungkas Hans.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini