News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Menteri Airlangga: Ekonomi Minus 2,07 Persen, Tapi Ada Sinyal Pemulihan

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang kaki lima (PKL) menjajakan dagangannya di area luar Taman Tegallega di Jalan Mohammad Toha, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/1/2021). Taman Tegallega sementara ini ditutup untuk umum di saat Pemerintah Kota Bandung memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Meski taman tersebut ditutup sementara dari aktivitas warga, para PKL tetap memilih berjualan di luar area taman hingga memenuhi sekeliling luar taman. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan (year on year/yoy) di 2020 yakni minus 2,07 persen. 

Dia mengatakan, meski ekonomi berkontraksi sebesar minus 2,07 persen, tapi sudah ada sinyal pemulihan. 

"Tahun 2020  kita melihat bahwa sinyal positif pemulihan ekonomi sudah terlihat di kuartal IV. Angka secara kuartalan (quartal to quartal/qtq) ini sudah ada sedikit peningkatan," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (5/2/2021). 

Airlangga menjelaskan, sinyal pemulihan secara qtq yaitu dari minus 5,2 persen di kuartal II ke 3,49 persen di kuartal III, dan yang saat sekarang kuartal IV berada di minus 2,19 persen. 

Baca juga: Ekonomi Indonesia Minus 2.07 Persen, PPKM Jadi Blunder dan Stimulus Kurang Efektif

"Tentu ini akan terus diperhatikan dan perbaikan ini tentu tidak lepas dari intervensi yang dilakukan oleh pemerintah. Konsumsi pemerintah mencapai (kenaikan) 1,76 persen secara year on year," katanya. 

Baca juga: Semua Daerah Ekononominya Minus, Hanya Sulawesi, Maluku dan Papua yang Tumbuh Positif

Kemudian, realisasi program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi sebesar Rp 579,78 triliun dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai 94,6 persen. 

Menurut Airlangga, tentunya ini meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan konsumsi meski terkontraksi, tapi secara kuartalan positif. 

"Tingkat konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar minus 3,61 secara year on year. Namun, tumbuh positif secara kuartal per kuartal yakni 0,49 persen di kuartal IV dibandingkan kuartal sebelumnya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini