Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) menargetkan kontrak di sejumlah proyek strategis nasional, termasuk beberapa Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto mengatakan, Perseroan optimistis bisa membidik nilai kontrak hingga Rp 21 triliun di tahun 2021.
“Kami menargetkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun di tahun ini. Kami juga mengestimasi pertumbuhan bisnis konstruksi Hutama Karya di tahun 2021 khususnya pada pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera,” kata Budi dalam keterangannya, Selasa (9/2/2021).
Ia menilai di tahun 2021, sektor konstruksi akan mengalami fase recovery yang didukung oleh dampak positif dari telah ditemukannya vaksin Covid-19 sehingga kegiatan konstruksi yang semula tertunda perlahan dapat kembali berjalan normal.
Lebih lanjut ia menyampaikan, optimisme perusahaan akan bisnis konstruksi yang kembali tumbuh dikarenakan pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional terutama dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Baca juga: Ditanya Soal Status Helena Lim, Karyawan Apotek Bumi Mengaku Tidak Tahu
Baca juga: Perlu Regulasi Publisher Right Terkait Hak Cipta Karya Jurnalistik yang Diagregasi Platform Digital
“Tahun 2021, kami akan menggarap beberapa proyek strategis.
Selain itu terdapat beberapa tender proyek konstruksi diluar JTTS yang sedang diikuti oleh Hutama Karya termasuk diantaranya beberapa Proyek KPBU," ujar Budi.
"Proyek Bendungan, infrastruktur jalan, dan EPC (Engineering, Procurement, and Construction) masih menjadi andalan kami," jelasnya.
Sebagai informasi, beberapa proyek strategis Hutama Karya adalah peningkatan daya dukung perkerasan runway eksisting dan perpanjangan runway serta sarana penunjang di Bandara Internasional Lombok, Proyek LPG Tuban di Jawa Timur, hingga Pembangunan Jalan Tol Kediri – Tulung Agung.