News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wamendag Jelaskan Fokus Perdagangan Indonesia Soal Potensi Sarang Burung Walet ke Dubes Tiongkok

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

Reynas Abdila/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menerima kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xiao Qian.

Kunjungan ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan di Parapat di mana Wamendag Jerry Sambuaga waktu itu bertemu dengan Wamendag RRT.

Kepada Duta Besar RRT untuk Indonesia, Wamendag menjelaskan fokus perdagangan Indonesia yakni sarang burung walet.

Baca juga: Hindari Virus Berbahaya, Saatnya Konsumsi Sarang Burung Walet

“Sarang burung walet punya potensi yang sangat besar dan RRT adalah pasar utama yaitu mencapai 90 persen dari seluruh ekspor Indonesia. Karena itu Pak Mendag dan saya terus mendorong agar akses pasar sarang burung wallet bisa terus dijaga dan ditingkatkan,” kata Jerry dalam pesan yang diterima, Rabu (10/2/2021).

Dia ingin membuka akses pasar bagi produk sarang burung walet (SBW) Indonesia, khususnya melalui persetujuan penambahan register perusahaan SBW Indonesia di RRT dan peningkatan kapasitas ekspor di tahun 2021 oleh General Administration of Customs China (GACC).

Diperkirakan potensi pasar sarang burung wallet mencapai ratusan triliun rupiah per tahun.

Baca juga: Wamendag Jerry Optimistis Aktivitas Ekonomi 2021 Lebih Cerah

Selain sarang burung walet, Indonesia juga berkepentingan untuk memperluas pasar ekspor buah tropis.

Karena itu, Indonesia meminta kerja sama RRT, agar GACC menandatangani protokol ekspor nanas Indonesia. Buah tropis lain juga ingin didorong ekspornya (manggis, salak, buah naga, pisang, dan longan/kelengkeng). Wamendag juga meminta pembukaan ekspor untuk sawit dan kopi Indonesia.

“Banyak potensi buah tropis, salah satunya manggis yang ingin kita kembangkan. China adalah salah satu pasarnya di samping Eropa dan bahkan Timur Tengah. Indonesia punya keunggulan komparatif di sini. Kita berharap pasarnya makin luas sehingga potensi pengembangannya juga makin baik di masa mendatang,” imbuha dia.

Selain beberapa maslaah di atas, Wamendag juga menekankan perlunya kedua negara segera mencapai neraca dagang yang seimbang.

Produk Indonesia harus mendapatkan banyak kemudahan di RRT apalagi kedua negara sudah menandatangani dua perjanjian dagang penting yaitu regional comprehensive partnership agreement (RCEP) dan ASEAN-China FTA.

Ajakan Wamendag ini disambut baik oleh Duta Besar Tiongkok Xiao Qian didukung penerapan UU Cipta Kerja.

UU Cipta Kerja akan mendorong kepastian dan kemudahan usaha di Indonesia.

RRT melihat Indonesia adalah negara yang akan makin berkembang di masa depan dan merupakan mitra strategis di Asia Tenggara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini