News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sederet Bisnis yang Diprediksi Cuan di Tahun Kerbau Logam, dari Kuliner hingga Media Digital

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga keturunan Tionghoa bersembahyang di Vihara Amurva Bhumi, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Sembahyang Malam Tahun Baru Imlek 2572 dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan jadwal ibadah dengan hanya sampai pukul 19.00 WIB untuk mencegah penyebaran COVID-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Tahun baru Imlek pada 2021 ini tercatat memasuki Tahun Kerbau Logam. Pergantian tahun juga dipercaya membawa perubahan peruntungan pada lini bisnis.

Terdapat sejumlah lini bisnis yang diperkirakan akan membawa cuan alias untung di tahun Kerbau Logam ini.

Pakar feng shui Yulius Fang buka suara mengenai hal ini.

Yulius mengatakan bisnis yang paling diuntungkan tahun ini yang berhubungan dengan api yang panas, seperti kuliner dan energi.

Baca juga: Kasedori, Tahun Baru Imlek Tradisional Jepang Dimulai Sejak Zaman Edo

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021, Cocok Dikirimkan ke Keluarga dan Jadi Status Sosmed

" Bisnis restoran, toko roti atau cake, bahan bakar, gas, energi yang berhubungan dengan cahaya lampu," kata Yulius, sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (12/2/2021).

Ia bilang, keberhasilan akan diraih bila tidak terkena pandemi.

Sayangnya, dia menyatakan bahwa kesuksesan tersebut tetap terkendala selama pandemi belum mereda.

Selanjutnya, ia menambahkan bahwa bisnis yang berhubungan dengan media digital juga menguntungkan di tahun Kerbau Logam. Hal ini berlanjut seperti yang sudah dilakukan sejak tahun lalu.

Dikatakannya, para event organizer memutar otak untuk menggelar acara-acara daring seperti webinar.

Pun demikian sama halnya dengan profesi di bidang edukasi seperti bimbingan belajar dan kursus, juga bidang make up artist.

Bisnis pertanian juga disebut menjanjikan, yang berhubungan dengan sumber daya alam. Adapun bidang lain yang diuntungkan adalah bisnis yang berhubungan dengan tanah.

Bidang ini meliputi real estate, konstruksi dan faktor pendukungnya seperti logistik dan pergudangan.

Ia merekomendasikan agar barang tembikar dan keramik makin aktif dipasarkan secara daring.

Dengan begitu, penjualannya bisa meminimalisasi dampak Covid-19 dan bisa berjalan lancar.

"Asuransi juga bagus, perbankan dan supermarket juga,” imbuhnya.

Bisnis yang biasa saja dan tertekan

Di sisi lain, ada juga bisnis yang kinerjanya diprediksi akan sedang-sedang saja.

Bisnis di bidang kayu yang akan menjanjikan pada semester satu, diperkirakan menurun kinerjanya pada semester dua.

Perlu diperhatikan juga, kesuksesan berhubungan dengan profil pengusahanya.

Jika orang tersebut memang cocok dengan bisnis tersebut, juga peruntungannya sedang bagus, maka keuntungan dari bisnis bisa diraih tahun ini.

Sementara orang yang hoki namun bisnisnya kurang menjanjikan, mungkin bisa tetap mendapat untung tapi terbatas.

"Bagaimana kalau hoki dia jelek tapi bidangnya bagus? Orang tersebut akan mengalami penurunan omzet. Jadi harus aware juga, belum tentu bisnis yang bagus itu semua akan menghasilkan duit," bebernya.

Ia menambahkan, ada juga bisnis yang mendapatkan beragam tantangan di tahun Kerbau Logam, yakni bisnis di bidang logam, juga bisnis dengan elemen air yang sifatnya bergerak ke banyak tempat, seperti pariwisata, juga bisnis minuman, hotel, hiburan, kebersihan dan penatu.

Sejarah Imlek di RI: Dilarang Soeharto saat Orde Baru, Dijadikan Hari Libur oleh Megawati

Tahun Baru Imlek 2021 dirayakan hari ini, Jumat (12/2/2021).

Jutaan orang di seluruh dunia akan mempersiapkan acara terpenting dalam kalender China, Hari Raya Imlek 2021.

Selain China, beberapa negara lain juga merayakan perayaan Imlek seperti Vietnam, Singapura, Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia, Mongolia, Myanmar, Tibet, Mauritius, Korea Utara, dan Korea Selatan.

Baca juga: Antisipasi Covid-19 saat Libur Imlek, Polisi Gelar Rapid Test Antigen di Perbatasan Karawang 

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021, Cocok Dikirimkan ke Keluarga dan Jadi Status Sosmed

Harapan baik dan salam keberuntungan pun berlimpah di seluruh China maupun bagi warga keturunan Tionghoa. Di Indonesia, perayaan Imlek secara meriah baru bisa dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Gus Dur.

Lantas, seperti apa sejarah Imlek di Indonesia?

Imlek di masa Orde Baru

Jika menilik sejarah Imlek di Indonesia, pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, perayaan Imlek dan berbagai tradisi Cina dibatasi di Indonesia.

Dirangkum dari Harian Kompas (5/2/2000), pemerintah melarang dilakukannya secara terbuka segala bentuk kegiatan agama, kepercayaan dan adat istiadat Cina melalui Instruksi Presiden (Inpres) No 14 Tahun 1967.

Inpres No 14 Tahun 1967 itu membuat warga masyarakat keturunan Tionghoa tak lagi bisa merayakan ritual-ritual Konghucu, kepercayaan asli mereka.

Termasuk merayakan Imlek dengan menggelar pertunjukkan barongsai dan mengarak patung dewa-dewa alias toapekong di tempat-tempat umum. Huruf-huruf atau lagu Mandarin tidak boleh diputar di radio.

Koran-koran beraksara Cina diberangus. Sekolah-sekolah Cina yang mengajarkan bahasa dan kebudayaan Cina pun ditutup.

Pemerintah Orde Baru (Orba) waktu itu meragukan nasionalisme keturunan Tionghoa.

Meski umumnya sudah turun temurun tinggal di bumi Nusantara, mereka dicurigai secara politis masih berorientasi ke Republik Rakyat Cina (RRC).

RRC, khususnya Partai Komunis Cina (PKC), dituding telah ikut membesarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan punya andil dalam gerakan pemberontakan G-30-S/PKI tahun 1965.

Sejak itu ritual-ritual dan perayaan-perayaan yang berhubungan dengan agama, kepercayaan, dan tradisi asli Cina dilakukan secara tertutup. Ritual Imlek, misalnya, dilakukan komunitas Tionghoa hanya dalam lingkungan kelenteng.

Sikap diskriminatif yang mereka terima baik secara politik maupun sosial, membuat sebagian warga keturunan Tionghoa sampai merasa perlu menyamarkan identitas etnik dan kebudayaan mereka hanya agar bisa tetap bertahan di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Antara lain dengan mengganti nama Cina mereka dengan nama yang lebih Indonesiawi.

Dibebaskan oleh Gus Dur

Lantas, sejarah Imlek di Indonesia berlanjut di era kepemimimpian Presiden Abdurrahman Wahid.

Pada 17 Januari 2000, Gus Dur mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2000, isinya mencabut Inpres No 14/1967 yang dibuat Soeharto tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat China.

Artinya, warga keturunan Tionghoa tak lagi memerlukan izin khusus untuk mengekspresikan secara publik berbagai aspek dari kepercayaan, kebudayaan, dan tradisi asli mereka.

Kemudian, pada 2002, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Mulai tahun 2003, hingga saat ini tahun baru Imlek merupakan hari libur nasional.

Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Sejarah Imlek di Indonesia: Dilarang Soeharto, dijadikan hari libur oleh Megawati

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Sederet Bisnis yang Diprediksi Cuan di Tahun Kerbau Logam"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini