Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, masih mencari pasar ekspor baru untuk sektor otomotif.
Untuk itu, Lutfi menjelaskan, pemerintah membidik peluang ekspor otomotif ke negara-negara di benua Afrika yang diyakini mampu dari sisi daya beli.
Baca juga: Mendadak Jadi Mendag, M Lutfi Mengaku Belum Siapkan Barang-barang untuk Pindahan
"Kalau kita lihat (ekspor ke) Afrika Timur itu 8 persen, mungkin kalau ke Afrika Utara turun 3,12 persen karena saya yakin ini kita kirim Kijang atau Xpander ke negara di Afrika Utara kalau memiliki perjanjian perdagangan. Di Afrika Utara sana berbahasa Perancis, itu akan menjadi pasar luar biasa," ujarnya dalam wawancara virtual dengan Tribun Network, Selasa (16/2/2021).
Sementara, kalau di wilayah Afrika Selatan dinilainya ada 4 negara yang menjanjikan juga akan menjadi pasar luar biasa buat produk otomotif Indonesia.
Baca juga: Mendag Lutfi Mengaku Diminta Jokowi Atasi Persoalan Daya Beli Masyarakat hingga UMKM
Lalu, kalau melihat 10 besar destinasi ekspor terbesar Indonesia yang sama jumlahnya hampir dua per tiga ekspor non migas, di urutan pertama ada China.
"Ke China itu tahun 2020, kita ekspor 29 miliar dolar AS, tapi impornya 39 miliar dolar AS. Itu kita defisit kira-kira 9,42 miliar dolar AS," kata Lutfi.
Sementara ke AS, nilai ekspor Indonesia sebesar 18 miliar dolar AS, tapi impor hanya 7 miliar dolar AS, sehingga surplus sekira 11,13 miliar dolar AS.
Sedangkan, Lutfi menambahkan, kalau melihat dari 10 negara terpenting atau dua per tiga ekspor nonmigas itu yang mungkin bisa terganggu karena pandemi Covid-19 adalah Filipina, Thailand sama India.
"Namun, India yang berada di nomor 4 (dari 10 top destinasi ekspor) itu sekarang testing dan tracing-nya mungkin satu di antara paling sukses di dunia. Karena itu, saya berkeyakinan kita tidak akan mendapatkan permasalahan yang terlalu becek untuk ekspor nonmigas kita," pungkasnya.