Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) merampungkan pembangunan tanki di 12 lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang tersebar di wilayah Indonesia Timur.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, percepatan pembangunan terminal ini untuk memperkuat infrastruktur BBM dengan total tambahan kapasitas 65.000 KL.
Pertamina saat ini juga berencana membangun 4 infrastruktur LPG di wilayah Indonesia timur.
Baca juga: Pertamina Rombak Jajaran Direksi Subholding dan Anak Usaha. Berikut Daftar Namanya
“Untuk infrastruktur di Indonesia Timur baik LPG maupun BBM dapat menambah pasokan dan juga kehandalan infrastruktur energi nasional. Ini semuanya akan dapat kita selesaikan di tahun ini," kata Nicke dalam keterangannya yang diperoleh, Selasa (16/2/2021).
Diketahui, pembangunan tanki BBM tersebut berlokasi di Badas (Nusa Tenggara Barat), Pare-Pare (Sulawesi Selatan), Ternate (Maluku Utara), Masohi (Maluku), Bula (Maluku), Dobo (Maluku), Labuha (Maluku), Saumlaki (Maluku), Namlea (Maluku), Wayame (Maluku), Merauke (Papua), dan Nabire (Papua).
Saat ini, masih ada 2 proyek yang dalam proses penyelesaian berada di Waingapu dan Maumere (Nusa Tenggara Timur).
Baca juga: Jaga Stok Imlek dan Cap Gomeh, Pertamina Pasok 75 Ribu Elpiji 3 Kg di Kalimantan Barat
Sementara itu, 4 infrastruktur LPG di wilayah Indonesia yang sedang direncanakan adalah Terminal LPG dan Jetti di Tenau Kupang NTT, Bima NTB, Wayame Maluku dan di Jayapura Papua.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto menjelaskan, sejak tahun 2019 Pertamina fokus membangun infrastruktur BBM dan LPG di wilayah Indonesia Timur.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur BBM dan LPG dalam rangka penyediaan energi nasional ini tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina tahun 2021.
“Pertamina akan memastikan pembangunan infrastruktur yang masih on progress dapat diselesaikan sesuai jadwal waktu yang ditetapkan,” ujar Agus.