News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perbankan Diminta Genjot Penyaluran Kredit ke UMKM

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas teller PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menghitung uang kertas di Kantor Cabang Bank BTN Jakarta Harmoni, Jakarta, Senin (18/5/2020). Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta industri perbankan meningkatkan penyaluran kredit, khususnya ke sektor UMKM dan konsumsi untuk mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

"Kita harus fokus, UMKM jadi prioritas, karena sektor itu bisa didorong dalam jangka pendek khususnya di daerah, karena pertumbuhan ini bukan saja di kota tapi di daerah,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Rabu (17/2/2021).

Menurutnya, pemulihan sektor UMKM sejalan dengan upaya pemerintah yang sudah memberikan kebijakan stimulus, berupa subsidi bunga dan penjaminan kredit bagi UMKM.

Selain kebijakan restrukturisasi kredit yang sudah diperpanjang, kata Wimboh, OJK juga akan menyesuaikan kebijakan di sektor kendaraan bermotor, dan properti. 

Baca juga: OJK dan Bankir Sepakat Dorong Pemulihan Kredit ke UMKM

Hal tesebut diharapkan dapat mendorong permintaan masyarakat, sehingga industri manufaktur kembali pulih dan permintaan kredit kembali meningkat.

Baca juga: OJK Ungkap Tantangan Keuangan Syariah, dari Modal hingga Sumber Daya Manusia

“Kita dorong sektor konsumsi agar permintaan masyarakat meningkat sehingga bisa mendorong industri manufaktur bisa bangkit, sambil menunggu aktifitas sosial masyarakat kembali normal,” paparnya. 

Wimboh menyebut, OJK akan terus mengawal upaya perbankan menyalurkan kredit sesuai rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan ke OJK sebesar 7,13 persen pada 2021.

“Pertumbuhan kredit di RBB 7,13 persen. Kami berikan arahan ke masyarakat menjadi sekitar 7,5 persen plus minus 1," ujarnya. 

"Itu jadi acuan kita bersama dan kita akan sering bertemu membahas rencana bisnis ini. Kami bersama pemerintah terus mengkaji kebijakan apa lagi yang bisa dilakukan,” sambung Wimboh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini