News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Tuban Jadi Miliarder

Pesan Jokowi 2 Tahun Lalu soal Proyek Kilang Pertamina di Tuban, yang Buat Warganya Jadi Miliarder

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengingat kembali pesan Jokowi pada tahun 2019 dibalik proyek kilang Pertamina di Tuban, Jawa Timur yang bikin warganya jadi miliarder.

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu ini, heboh kabar warga di Tuban, Jawa Timur mendadak jadi miliarder lalu memborong ratusan mobil sekaligus.

Fenomena itu terjadi sebab sejumlah warga menerima dana pembebasan lahan proyek kilang minyak dan petrokimia oleh PT Pertamina (Persero).

Sekitar dua tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Iriana sempat mengunjungi proyek kilang minyak Pertamina di Tuban, Sabtu (21/12/2019).

Proyeki kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) ini berlokasi di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca juga: Terungkap Sudah Sosok di Balik Video Viral Warga Tuban Borong Mobil Baru, Pria Ini Beri Pengakuannya

Baca juga: Dealer Mobil di Tuban Ungkap Fakta, Target Penjualan Terlampaui, Masih Ada Warga Inden Fortuner

Meninjau langsung potensi kilang itu, Jokowi meminta untuk segera menyelesaikan proyek ini pada sejumlah pihak terkait, yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau disapa Ahok.

"Oleh sebab itu, tadi saya sampaikan kepada Menteri BUMN, Dirut Pertamina, dan Komut Pertamina agar tidak lebih dari 3 tahun, harus rampung semuanya." ujar Jokowi, dikutip dari Setneg, Minggu (22/12/2019).

Jokowi menyebut, ia sudah menunggu cukup lama selama 5 tahun untuk penyelesaian proyek ini.

"Mintanya tadi 4 tahun, 3 tahun harus rampung semuanya. Entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri."

"Saya kira ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera. Tapi saya minta nanti di bulan Januari sudah ada kejelasan mengenai ini karena ini saya tunggu sudah 5 tahun," jelas Presiden saat itu.

Mengingat kembali pesan Jokowi pada tahun 2019 di balik proyek kilang Pertamina di Tuban, Jawa Timur yang bikin warganya jadi miliarder.

Baca juga: Pertamina Pastikan Pembelian Lahan Kilang Baru Tuban Sesuai Ketentuan

Baca juga: Mendadak Kaya Usai Dapat Ganti Rugi Pertamina, Ali Beli 4 Mobil: Dulu Susah, Sekarang Dinikmati

Kilang TPPI ini sudah dibangun sejak lebih dari dua dekade lalu, namun kemudian tersendat karena beberapa masalah.

Setelah TPPI diakuisisi, PT Pertamina (Persero) akan membangun TPPI menjadi pabrik petrokimia terpadu.

Diketahui, TPPI ini merupakan satu di antara kilang terbesar di Indonesia.

Kawasan TPPI ini akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional yang menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Ini adalah merupakan salah satu kilang yang terbesar di negara kita, yang dapat menghasilkan produk aromatik, baik para-xylene, ortho-xylene, bensin, toluene, heavy aromatic, dan juga penghasil BBM, premium, pertamax, elpiji, solar, kerosene, ini bisa untuk semuanya," ujar Presiden.

Baca juga: Cerita Para Miliarder Baru di Tuban setelah Jual Tanah ke Pertamina, Beli Mobil hingga Modal Usaha

Baca juga: Cerita Siti, Warga Desa di Tuban Mendadak Kaya, Dapat Rp 18 M, Borong 3 Mobil & Naik Haji Sekeluarga

Jokowi berharap proyek indutsri petrokimia ini dapat memprodusksi secara maksimal sehingga dapat menyelesaikan masalah defisit transaksi Indonesia.

"Sehingga kita harapkan kalau ini benar-benar bisa berproduksi maksimal, yang namanya current account deficit, neraca kita akan menjadi jauh lebih baik."

"Ini salah satu kuncinya ada di sini. Artinya apa? Ini adalah menyelesaikan masalah, menyelesaikan persoalan, menyelesaikan problem dari agenda besar negara ini yang sudah puluhan tahun enggak rampung-rampung," terang Jokowi.

Pertamina Pastikan Pembelian Lahan Kilang Baru Tuban Sesuai Ketentuan

Sebanyak 225 kepala keluarga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah kepada PT Pertamina.

Di atas lahan yang telah dibeli tersebut akan dibangun kilang minyak grass root refinery (GGR) yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.

Pembangunan kilang minyak tersebut melibatkan Pertamina dan Rosneft asal Rusia.

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional yang menaungi proyek GRR Tuban, Ifki Sukarya menyampaikan proses pengadaan lahan sendiri sudah selesai di mana mayoritas warga yang terdampak sudah menerima penggantian dana dari Pertamina.

Baca juga: Dapat Uang Ganti Rugi dari Pertamina, Warga Desa di Tuban Mendadak Kaya, Ternyata karena Proyek Ini

Menurutnya, lahan yang dibebaskan telah mencapai 99 persen dari target seluas 377 ha tanah warga.

“Proyek dengan nilai investasi sekitar 15 miliar dollar AS tersebut, sedang tahap early work, yaitu pembersihan lahan tinggal sekitar 328 hektare dan pemulihan lahan abrasi (restorasi) seluas 20 hektare sudah selesai,” kata Ifki, seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kamis (18/2/2021).

Ifki menjelaskan bahwa pengadaan lahan untuk proyek GRR Tuban tersebut telah melalui seluruh mekanisme yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 mengenai Pengadaan Lahan Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Pada undang-undang tersebut telah diatur tata cara pengadaan lahan untuk pembangunan kilang yaitu (i) perencanaan, (ii) persiapan, (iii) pelasaksanaan; (iv) pelepasan tanah instansi.

Di tahap persiapan, berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi penguasaan tanah, Pertamina telah mengikuti prosedur penilaian ganti kerugian sesuai ketentuan dengan menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang kemudian ditetapkan melalui Badan Pertanahan Nasional setempat.

Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat mengecek masterplane pembangunan pelabuhan kilang minyak GRR di Kecamatan Jenu, Tuban, Sabtu (30/11/2019). (surya.co.id/m sudarsono)

Baca juga: Mengenal Kampung Miliarder di Tuban yang Warganya Kaya Mendadak hingga Borong Ratusan Mobil Baru

"KJPP inilah yang melakukan penilaian terhadap lahan yang akan diambil alih tersebut", ungkap Ifki.

Ifki menambahkan, Pertamina tidak dapat melakukan intervensi atas proses penilaian lahan yang dilakukan KJPP dan di pihak lain. Pertamina juga berprinsip agar proses pengadaan lahan ini tidak merugikan warga yang lahannya terdampak.

Bahkan Pertamina juga memberikan edukasi kepada para warga agar dapat mengelola uang hasil penggantian lahan dengan sebaik-baiknya.

"Rata-rata warga memiliki lahan yang luas. Semakin luas lahannya, otomatis semakin besar uang penggantian yang diterima", jelas Ifki

Proyek Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional amanat Pemerintah ke Pertamina.

Tujuan dibangunnya NGRR Tuban adalah untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak sebesar 300.000 barel per hari yang akan menghasilkan BBM berstandar Euro V berupa gasoline sekitar 80.000 barel perhari, gasoil sekitar 100.000 barel per hari dan Avtur sekitar 30.000 barel per hari.

GRR Tuban diintegrasikan dengan kilang petrokimia yang berproduksi 3.750 KTPA.

Dengan kehadiran kilang di Tuban, maka kebutuhan BBM ke depan dapat dipenuhi dari kilang dalam negeri sehingga mengurangi impor.

(Tribunnews.com/Shella/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini