Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan wejangan kepada 7.000 pramuwisata atau tour guide yang terkena dampak dari pandemi Covid-19.
Dia meminta para pramuwisata agar terus meningkatkan kapasitas diri terutama dalam hal memahami konsep pariwisata berkelanjutan yang akan menjadi tren pariwisata ke depan (pasca pandemi).
"Kita lihat dampak pandemi ini sangat berat. Hampir tujuh ribu lebih pramuwisata yang ada di Bali terkena dampaknya. Ada yang sudah makan tabungan, makan hasil jual aset, dan bahkan pulang ke kampung halaman untuk menjadi pedagang, petani, dan nelayan," kata Sandiaga saat berkantor di Bali, Jumat (26/2/2021).
"Namun begitu, saya optimistis pramuwisata di Bali akan pulih kembali,” tambah dia.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan perubahan tren saat ini adalah sustainable tourism.
Baca juga: KLHK dan Kemenparekraf Berkolaborasi Kembangkan Wisata Alam Berbasis Konservasi
Wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi jumlahnya akan lebih sedikit, tapi dinilai lebih berkualitas dan story telling terhadap suatu destinasi akan lebih kuat.
Pramuwisata merupakan salah satu komponen penting dalam jasa pariwisata.
Baca juga: Menparekraf Dorong Pengembangan Infrastruktur Destinasi Super Proritas Lewat Skema KPBU
Sebagai garda terdepan dalam menyambut para wisatawan yang datang ke suatu destinasi wisata, pramuwisata hadir untuk menceritakan atau memberikan informasi mengenai destinasi dari hulu ke hilir.
“Kalau dulu satu pramuwisata melayani kurang lebih 40 orang. Sekarang mungkin rasionya satu banding empat. Saya selalu bilang tren pariwisata ke depan sudah bisa terbaca, akan lebih localize, customize, dan smaller in size," ujar Sandi.
"Ini juga merupakan bagian daripada adaptasi dan inovasi menuju ecowisata atau wisata berbasis alam,” imbuhnya.
Kemenparekraf sebelumnya telah melakukan pelatihan berbasis kompetensi bagi pramuwisata.
Di tahun 2021 ini pelatihan tersebut akan ditingkatkan lagi dari sisi story telling, karena saat ini pertumbuhan nature and culture tourism yaitu desa wisata sedang berkembang pesat.
Kemenparekraf juga akan meningkatkan sertifikasi kompetensi untuk 2.100 SDM pariwisata, yang meliputi industri hotel, restoran, pramuwisata, SPA dan MICE yang di tahun sebelumnya hanya 1.600 SDM yang tersertifikasi.
“Mudah-mudahan hal ini bisa kita akselerasi segera. Saya dengan jajaran Kemenparekraf lainnya akan bekerja keras, untuk menyelamatkan satu persatu dari tujuh ribu pramuwisata yang ada di Bali. Untuk itu, kita tetap harus optimis serta berkolaborasi,” ujar Menparekraf.
Menurutnya, pemulihan pariwisata khususnya wisatawan nusantara, sangat bergantung pada komitmen kita terhadap penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE.