News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bio Farma: Jumlah Vaksin yang Sudah Terdistribusi 7,2 Juta Dosis

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja dengan penjagaan petugas kepolisian melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/12/2020). Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac kembali tiba di Indonesia yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung untuk dilakukan uji klinis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga 26 Februari, PT Bio Farma (Persero) memastikan telah melakukan pendistribusian vaksin sebanyak 7,2 juta dosis, yang disebar ke 34 Provinsi di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Bio Farma untuk Vaksinasi Bambang Heryanto, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (26/2/2021).

"Jadi saat ini kita telah memproduksi dan melakukan pendistribusian vaksin sinovac untuk program vaksinasi yang ditujukan untuk lansia, petugas pelayanan publik sebanyak 7.208.400 dosis ke 34 provinsi," jelas Bambang.

Baca juga: Hari Pertama Vaksinasi Covid-19 di DPR Diikuti 500 Orang

Ia kembali melanjutkan, sampai dengan saat ini, proses pendistribusian masih berjalan aman. Termasuk di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).

Selain itu, proses-proses pendistribusian vaksin juga telah dilakukan menggunakan kaidah-kaidah yang semestinya.

"Evaluasi hingga saat ini semua masih terkendali secara baik dan terencana. Termasuk pendistribusian ke lokasi tertinggal, terdepan, dan terluar," lanjut Bambang.

"Seluruh proses pendistribusian tersebut kami pastikan sesuai kaidah obat yang baik," jelasnya.

Bio Farma juga telah berkoordinasi dengan seluruh terkait, agar setiap proses vaksinasi di setiap daerah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan berbagai piha, dan tidak akan menyebabkan program vaksin ini terganggu," pungkas Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini