Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan GeNose atau alat deteksi Covid-19 berbasis hembusan nafas untuk screening Covid-19 calon penumpang akan diterapkan di bandara pada 1 April 2021.
Namun, terkait harganya sampai saat ini belum ditetapkan Kementerian Perhubungan, dan pemangku kepentingan terkait.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan mengatakan, perseroan belum dapat menghitung berapa nilai tes GeNose, karena perlu koordinasi dengan penyedia dan mempertimbangkan biaya operasionalnya.
Handy memastikan harga tes GeNose di bandara, tidak akan memberatkan penumpang pesawat.
Baca juga: YLKI: Jangan Ambil Untung, Harga GeNose di Bandara Harus Sama dengan Stasiun
"Kami upayakan setaraf (harga di stasiun Rp 20 ribu) dan tidak memberatkan," ucap Handy saat dihubungi, Sabtu (27/2/2021).
Baca juga: Tingkatkan Akurasi, Peneliti UGM Terus Sempurnakan GeNose
Menurutnya, pengadaan alat tes GeNose untuk bandara di bawah pengelolaan Angkasa Pura I, pada tahap awal dilakukan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Kulonprogo, sebanyak 40 unit alat GeNose.
"Kami saat ini masih menunggu kedatangan 40 unit tersebut dan rencana di tempatkan di YIA. Kami akan mempelajari profile pax dan habitnya, sehingga dapat kami antisipasi di seluruh bandara AP I," ucap Handy.
"Untuk kedatangan, memang masih kami upayakan maksimal dari produsen, semoga dalam waktu dekat.
Hal ini karena banyaknya pesanan alat sejenis dari produsen," sambungnya.
Setelah diterapkan di YIA, kata Handy, pengadaan tes GeNose diperluas ke bandara lainnya, terutama di bagian timur Indonesia.
"Untuk kesiapan dan kesediaan fasilitas tersebut harus kami pastikan, karena pemenuhan kebutuhannya membutuhkan waktu dalam distribusinya," tuturnya.
AP I mengelola 15 bandara, di antaranya Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.