Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Kampanye Energi dan Perkotaan Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Dwi Sawung menilai masyarakat akan menerima jika pemerintah menghapus bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan atau Research Octane Number (RON) rendah seperti bensin premium.
Penggunaan bensin Premium dengan RON 88, menurut Dwi, dapat menyebabkan pencemaran udara.
Dwi menilai masyarakat akan menerima jika alasannya karena pencemaran udara.
Baca juga: Pengamat: Program Langit Biru Berhasil Edukasi Masyarakat Pakai BBM Ramah Lingkungan
"Saya kira kalau alasannya polusi udara masyarakat memahami," ujar Dwi kepada Tribunnews.com.
Menurut Dwi, standar penggunaan bahan bakar oleh masyarakat harus meningkat dari oktan rendah ke yang lebih tinggi.
Baca juga: Selain Mesin Jadi Bersih, Ini Keunggulan Lain Kendaraan Diisi Pertamax
Dwi mengatakan langkah ini juga harus sejalan dengan standar mesin kendaraan yang dimiliki oleh masyarakat.
"Ya ada pengurangan emisi dari penggantian bahan bakar ke standar yang lebih baik. Ini juga harus sejalan dengan standar mesin kendaraan dan uji emisinya," ucap Dwi.
Menurutnya, Indonesia sudah seharusnya keluar dari penggunaan BBM dengan oktan rendah. Langkah ini, menurutnya, perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Sejauh ini, hanya Indonesia yang masih menggunakan BBM dengan RON rendah di kawasan Asia Tenggara.
"Di Asia Tenggara tampaknya hanya Indonesia yang masih pakai RON 88. Harusnya malah sudah lama," ujar Dwi.
Penggunaan bensin Premium dengan RON 88 dinilai dapat menyebabkan pencemaran udara yang berdampak pada masalah kesehatan.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh polusi udara, diantaranya adalah infeksi saluran pernapasan (ISPA), pneunomia, bronchopneumonia, kanker, hingga penyakit kardiovaskular.
Selain bahaya bagi kesehatan, efek dari BBM dengan RON rendah adalah menimbulkan gas rumah kaca. Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca sehingga meningkatkan suhu global.