News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU yang Ditunjuk Erick Thohir jadi Komisaris Utama PT KAI

Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang ditunjuk jadi Komisaris Utama PT KAI.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj ditunjuk oleh Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Penunjukkan Said Aqil sebagai Komisaris Utama PT KAI disampaikan oleh Riza Permadi.

Riza Primadi juga ditunjuk Menteri Erick menjadi Komisaris Independen PT KAI.

Riza Primadi selama ini dikenal sebagai jurnalis senior dan mantan Pemimpin Redaksi di Trans TV

"Perubahan posisi Dekom PT KAI per siang ini Prof Dr KH Said Agil Siroj (Komut merangkap Komisaris Independen), Riza Primadi (Komisaris Independen), Rochadi (Komisaris Independen), Diah Nataliza (Komisaris), Chairul Anwar (Komisaris)," jelas Riza saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: PBNU: Langkah Pemulihan Ekonomi Tidak Boleh Membuat Moral Bangsa Terperosok

Profil Said Aqil

Said Aqil Siradj saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.

Jabatan ini merupakan periode kedua yang ia emban. 

Ia menjabat sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode pertama tahun 2010-2015. 

Dikutip dari Nahdlatululama.id, Kamis (4/3/2021), Said Aqil lahir di Cirebon, 3 Juli 1953.

Ia lahir dari pasangan KH. Aqiel Sirodj dan Hj. Afifah. 

Pendidikan Said Aqil Siradj banyak dihabiskan di pondok pesantren. 

Setelah lulus dari Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Saiq melanjutkan ke Pesantren Hidayatul Mubtadi'en, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Selepas dari sini, Saiq hijrah ke Yogyakarta dan menimba ilmu di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta selama tiga tahun pada 1972-1975.

Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Arab Saudi. 

Ia mendapatkan gelar sarjana dari Universitas King Abdul Azis, Jedddah Jurusan Ushuluddin dan dakwah pada 1980-1982.

Kemudian, dia melanjutkan studi masternya di Universitas Ummul al-Qura, Mekkah jurusan Perbandingan agama pada 1982-1987.

Masih di jurusan dan universitas yang sama, Saiq meraih gelar doktoral pada 1987-1994.

Sebelum terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, Said Aqil pernah menduduki sejumlah posisi di PBNU. 

Baca juga: Said Aqil Ditunjuk Jadi Komisaris KAI, DPR: Itu Hak Menteri BUMN

Mengutip Kompas.com, di era Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid, Said Aqil menjabat sebagai wakil katib 'aam.

Setelah Gus Dur terpilih sebagai presiden pada tahun 1999, Saiq menjadi anggota MPR Fraksi Utusan Golongan dari NU hingga 2004, menggantikan posisi Gus Dur.

Selain itu, Saiq juga menjadi dosen Pascasarjana di UIN Jakarta, dosen pascasarjana di Unisma Malang dan dosen pascasarjana kajian timur tengah Universitas Indonesia Jakarta.

Alasan Said Aqil Ditunjuk jadi Komut PT KAI

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir baru saja menunjuk Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan, Said Aqil memiliki pengalaman terkait pengelolaan bisnis dan juga memiliki portofolio menjadi Komisaris Utama di perusahaan swasta.

Diketahui, Said Aqil pernah menjabat Komisaris Utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

Dari pengalaman tersebut, Said Aqil dinilai bisa bekerja dengan baik di KAI.

"Kiai Said Aqil itu kan juga adalah Komisaris Utama dari Komisarisnya komoditi dan derivatif. Beliau sudah punya pengalaman yang banyak mengenai pengelolaan bisnis dan sebagai komisaris," jelas Arya dalam keterangannya kepada wartawan, (3/3/2021).

"Jadi bukan sesuatu yang baru. Jadi beliau paham bagaimana jalannya sebuah market perusahaan dan sebagainya," lanjutnya.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Said Aqil Jadi Komisaris Utama PT KAI

Tak hanya itu, pengangkatan Said Aqil menjadi Komisaris di KAI karena dirinya memiliki sosok sebagai tokoh umat.

Sehingga dengan adanya Said Aqil, dirinya diharapkan mampu membangun nilai-nilai kebangsaan di dalam Perseroan.

"Kemudian berikutnya lagi, kita juga memang butuh tokoh umat di KAI dan BUMN. Jadi beliau bisa membangun nilai-nilai kebangsaan di BUMN karena beliau seorang ulama besar juga," pungkas Arya.

(Tribunnews.com/Daryono/Bambang Ismoyo) (Kompas.com/Mela Arnani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini