Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Kemkominfo Lathifa Al Anshori menjelaskan konektivitas yang merata merupakan salah satu syarat Indonesia Merdeka Sinyal.
Menurutnya, belum semua anak muda di Indonesia terliterasi dengan baik dan mendapatkan akses internet yang memadai.
“Belum semua anak muda di Indonesia dapat menggunakan internet dengan mudah. Terutama mereka kelompok yang termarginalkan dan kelompok rentan. Pemerintah ingin memastikan seluruh masyarakat Indonesia bisa masuk ke dalam dunia digital,” ujar Lathifa webinar berjudul “Muda Peduli Inklusi” yang diselenggarakan Kemkominfo, Sabtu (20/3/2021).
Lathifa menambahkan, peran generasi Z dan milenial, peduli dan bergerak memperjuangan inklusi di segala lini digitalisasi.
Baca juga: Dukung Pembelajaran Jarak Jauh, Indosat Ooredoo Bagikan Bantuan Kuota Data Internet PJJ Tahap II
Dia membeberkan, Kominfo tengah menyiapkan program 10.000 UMKM untuk “active selling” di marketplace, 100.000 beasiswa sertifikasi dan keterampilan melalui Digital Talent Scholarship, membangun 4.200 BTS di daerah 3T sepanjang 2021 dan program 10.000 start up digital.
“Pemerintah terus berupaya membuka ruang bagi kelompok rentan agar dapat mengembangkan diri dan mendapat manfaat dari transformasi digital yang dilakukan pemerintah,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Prof. Dr. Henry Subiakto menegaskan pemerintah terus membangun konektivitas melalui pembangunan infrastruktur jaringan.
Di tengah percepatan pembangunan jaringan internet tersebut, dia mengingat masyarakat pentingnya literasi digital.
Baca juga: Jasindo Fasilitasi Internet Gratis untuk Pembelajaran Jarak Jauh Siswa di Jateng dan DIY
Dirinya mengingatkan agar warganet mewaspadai kejahatan siber, peningkatan hoaks, infodemik hingga pencurian data pribadi.
Menurutnya, warganet harus tahu bagaimana menyaring berita yang benar di sosial media.
“Kita perlu cerdas menghadapi informasi yang tidak jelas, termasuk cara fact checking dan pencegahan munculnya kejahatan siber. Oleh karenanya penting sekali digital literacy, bagaimana mengetahui risiko aktivitas online dan bagaimana menjalankan komunikasi digital yang aman,” ujar Henry.
Pada kesempatan yang sama, praktisi media digital mengaku merasakan kemajuan transformasi digital di Indonesia telah memudahkan banyak sektor kehidupan.
Tiga sektor kehidupan menurutnya yang paling terdampak atas kemajuan transformasi digital.
“Berbagai kemudahan sudah kita dapatkan karena transformasi digital. Dampak positif transformasi digital, di sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan,” ujar Verel Armantya Head of External Affairs Semester Antara.