Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat pasar saham dalam tren penguatan atau bullish setelah pandemi tahun lalu, muncul "artis" pasar modal yang membahas saham-saham tertentu untuk memengaruhi investor.
Namun, ketika pasar saham dalam tren jenuh cenderung pelemahan atau bearish, para "artis" pasar modal ini hilang dari publik, tidak lagi membahas saham-saham tertentu.
Baca juga: Tekanan ke IHSG Mungkin Belum Selesai, Bisa Cermati Saham-saham Ini
"Muncul "artis" pasar modal yang belum ahli. Semua orang jadi jenius saat pasar menguat," ujar Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Hadiyansyah saat webinar, Kamis (25/3/2021).
Sementara, saat kondisi bearish dinilainya saham apapun mengalami tekanan jual yang kuat seperti kondisi awal tahun 2021 ini.
Baca juga: Investor Pemula Perlu Kenali Dulu Makna Berinvestasi di Saham Agar Tak Terjebak Jadi Spekulan
"Saat bearish saham sebagus apapun akan turun ke bawah, mungkin seperti sekarang. "Artis-artis" pasar modal sudah pada menghilang karena market cenderung sideways Februari dan Maret ini," kata Hadiyansyah.
Namun jangan panik dulu jika Anda investor karena diperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) biasanya memang masuk tren penguatan setelah pertengahan tahun.
"Siklusnya Maret, Mei, Juni agak turun. Karena itu, ada istilah sell in May and go away, ramai lagi September, Oktober, November," pungkasnya.