Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengatakan PT Pertamina (Persero) sudah seharusnya melakukan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menambah pasokan di Kilang Balongan yang ludes terbakar.
"Walaupun sudah impor tapi saya yakin harus menambah impor karena berkurangnya produksi kecuali surplus ini kan kurang. Kilang kita sekarang kurang lebih 800 ribu barel, konsumsi 1,6 juta barel," katanya saat webinar yang digelar Narasi Institute, Jumat (2/4/2021).
Baca juga: YLKI: Distribusi BBM Tidak Terganggu Kilang Balongan, Konsumen Tidak Perlu Panik
Di kondisi pandemi ini memang konsumsi menurun hanya 1,2 juta barel tapi artinya tetap harus impor untuk memenuhi kebutuhan 400-500 ribu barel per hari.
"Kalau berkurang 100 ribu barel saja sudah pasti harus nambah impor dong. Sebenarnya sederhana sekali pemikirannya," ucap Said Didu.
Dia mengatakan bahwa langkah impor BBM sudah tentu perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Baca juga: Wagub Jabar: Pasokan BBM Aman, Area Terdampak Insiden Kilang Balongan Hanya Tangki
"Kita juga tidak akan marah kok kalau impor kan karena kebakaran," tuturnya.
Said Didu menegaskan pernyataannya ini untuk membantah ucapan Direktur Eksekutif Indonesia Resourcess Study (IRESS), Marwan Batubara bahwa ada beberapa pakar yang menghubungkan kejadian kebakaran tangki balongan dengan importasi BBM.
Menurut Marwan, sebagaimna dijelaskan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada April tahun lalu di mana efisiensi dapat dicapai dengan mengurangi produksi.
"Kita tentu akan concern jika gara-gara kebakaran, impor meningkat tapi tentu berbeda kalau dengan Covid-19. Saya menyarankan agar Pertamina segera melakukan klarifikasi terhadap asumsi impor yang beredar di masyarakat," kata Marwan dalam diskusi virtual, Terbakarnya Tanki Balongan, Pasokan BBM Aman.
Marwan menilai kondisi pandemi membuat konsumsi BBM mengalami penurunan, seharusnya memang Pertamina tidak melakukan imprtasi.
"Tidak ada alasan untuk melakukan impor, bukan saja hanya berbicara dampak kurangnya pasokan BBM akibat kebakaran kilang minyak Balongan. Kita perlu informasi yang transparan dari Pertamina," paparnya.
Kilang Minyak di Balongan Terbakar, Perlukah Impor BBM, Pengamat: Kalau Bisa Lebih Murah Harganya
Pengamat energi Komaidi Notonegoro mengatakan, PT Pertamina harus melakukan cek secara mendetail jika mau impor bahan bakar minyak (BBM) akibat kilang Balongan terbakar.