Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Kota Tegal bersama dengan Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inalplas) didukung PT Chandra Asri Petrochemical, berhasil melakukan uji coba penggunaan pupuk cair untuk tanaman padi di Demplot yang difasilitasi Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKP3) Kota Tegal.
Dari demplot tersebut yang terdiri dari dua bagian, masing masing menghasilkan 11,7 ton gabah per hektar dan 10,5 ton gabah per hektar, meningkat dari rata-rata panen di kota Tegal 6 sampai 7 ton per hektar.
Baca juga: Tercatat di eRDKK, Petani Klaten Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi
Uji coba oleh kedua belah pihak ini merupakan bagian dari upaya penerapan circular economy di Kota Tegal, dimana pengelolaan sampah diarahkan agar bisa mencapai zero waste.
Sampah non organik seperti plastik, alumunium, logam, kaca dan lainnya diarahkan untuk daur ulang sementara sampah organik dibuat menjadi pupuk cair melalui proses fermentasi, sedangkan sisanya yang tidak bisa diolah dan bernilai ekonomi rendah dijadikan briket bahan bakar dengan mesin predator.
Jika pengelolaan sampah terpadu ini berjalan seluruhnya, maka kiriman sampah ke tempat pembuangan akhir dapat dihindari.
Dalam kerjasama ini Inaplas menyediakan bibit padi Inpari 41, pupuk organik cair, NPK grower dan penyuluhan penggunaan pupuk serta pemeriksaan kondisi tanah dan tanaman secara rutin untuk demplot seluas 10 ribu m2 yang difasilitasi oleh Kepala Bidang Pertanian dan Pangan, DKP3 Kota Tegal.
“Saya berharap kerjasama ini bisa ditingkatkan dan diperluas sehingga bisa meningkatkan produktivitas tanaman padi di Kota Tegal dan circular economy yang berawal dari produksi, komsumsi hingga daur ulang bisa tercapai,” kata Yusmana selaku Kepala Bidang Pertanian dan Pangan DKP3 Kota Tegal, dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Transformasi Bisnis, Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Baru hingga Luncurkan Agro Solusi
Direktur Kerjasama Antar Lembaga Inaplas Budi Susanto menyampaikan, berdasarkan penghitungan, didapat hasil panen yang lebih tinggi melebihi rata-rata hasil panen Kota Tegal.
"Hasil ini diraih berkat kerjasama yang baik dengan pelaksana dilapangan disertai dengan penyuluhan dan monitoring kondisi tanah dan tanaman secara berkala," ucapnya.
Menurutnya, percobaan ini telah membuktikan penggunaan pupuk cair organik pada tanaman padi berhasil dengan baik, dan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, serta mengurangi biaya produksi.
"Dengan demikian hal yang lebih penting lagi yaitu circular economy dapat terwujud. Semua sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia sehari-hari bisa diguna ulang dan dikembalikan menjadi produk baru," paparnya.
Dalam konsep circular economy, sampah plastik dapat dimanfaatkan lebih lanjut melalui daur ulang, dijadikan sebagai bahan bakar minyak melalui pirolisis atau yang bernilai rendah dijadikan RDF atau briket bahan bakar.