Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola Bandara yakni Angkasa Pura II bersama TNI AU, siap berkolaborasi untuk membuka Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah.
Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, bandara tersebut segera dibuka pada akhir April 2021 untuk penerbangan sipil.
Terkait pembangunan fasilitas sisi udara, seperti runway, taxiway dan apron telah tuntas 100 persen.
Sementara untuk proving flight sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dan Citilink.
Baca juga: Jokowi Menangis di Adonara, Dapat Surat Cinta dari Anak SMP dan Berikan Jaket untuk Fransiskus
Baca juga: Kisah Perempuan Buronan Kejati Sulbar dan Buronan Bos Toko Kedelai, Ada Sayembara Rp 20 Juta
Lanjut Awaluddin, persiapan terus dimatangkan mencakup empat aspek yakni manajemen dan organisasi, fasilitas, verifikasi dan prosedur.
“Kelancaran persiapan ini berkat dukungan penuh dari Kepala Staf Angkutan Udara [KSAU], Asisten Operasi KSAU [Asops KSAU], Panglima Komando Operasi Angkutan Udara 2 [Pangkoops 2], dan Danlanud Jenderal Besar Soedirman, beserta seluruh jajaran TNI AU," ujar Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Sabtu (10/4/2021).
"Kami berterima kasih kepada TNI AU atas dukungan yang diberikan,” lanjutnya.
Baca juga: Citilink Uji Coba Terbangi Rute Halim-Purbalingga, Cuma Sejam Pakai Pesawat ATR 72-600
Muhammad Awaluddin menuturkan, TNI AU juga sangat berperan penting menjaga konektivitas udara Indonesia, satu di antaranya dengan membuka bandara militer untuk penerbangan sipil (enclave sipil).
Adapun bandara enclave sipil di lingkungan AP II adalah Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), HAS Hanandjoeddin (Belitung) dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).
“TNI AU berperan penting menjaga konektivitas udara Indonesia. Melalui kolaborasi antara TNI AU, AP II dan stakeholder lainnya, bandara enclave sipil mengoperasikan penerbangan militer dan sipil berdampingan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan TNI AU,” jelas Awaluddin.
Baca juga: Nasib Malang Bocah 7 Tahun di Purbalingga, Dirantai Orang Tua agar Jera
Dirinya menambahkan, pengoperasian bandara enclave sipil turut mendukung pertumbuhan sektor penerbangan nasional.
“Maskapai dapat mengembangkan bisnis dengan membuka rute penerbangan di bandara enclave sipil yang dikelola AP II, dan hal ini berarti semakin memperkuat konektivitas udara di Indonesia. Kolaborasi TNI AU dan AP II di bandara enclave sipil ini juga turut mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ucap Muhammad Awaluddin.
Runway di bandara ini berdimensi 1.600 meter x 30 meter, apron seluas 69 x 103 meter dan taxiway lebar 15 meter.
Pada tahap awal, bandara ini akan melayani penerbangan pesawat ATR 72-600 dan sejenis.
Keberadaan bandara ini mendukung konektivitas udara di Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, serta Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan.
Pembukaan Bandara Jenderal Besar Soedirman diharapkan dapat turut mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.