TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (Indika Energy) membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah anak usahanya, PT Kideco Jaya Agung (Kideco), di Paser, Kalimantan Timur.
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid mengatakan, pembangunan PLTS di Kideco ini merupakan wujud komitmen Indika Energy untuk menggunakan energi bersih di dalam operasionalnya.
“Ini wujud kemampuan perusahaan untuk membangun proyek PLTS dan berharap dapat mengembangkan lebih banyak proyek serupa ke depannya,” ujar Arsjad, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT Baru 14 Persen dari Total Nasional
Pembangunan PLTS dimulai pada Oktober 2020 dan selesai pada Maret 2021.
Pengerjaan dilakukan oleh anak usaha Indika Energy yang bekerja sama dengan mitra yang ditunjuk untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement dan Construction (EPC).
PLTS saat ini merupakan salah satu solusi pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan, yang dapat berkontribusi pada pengendalian iklim dan menghadapi tantangan pemanasan global.
Baca juga: Potensi Bendungan Sindangheula, Jokowi: Pembangkit Listrik yang Hasilkan 0,40 Megawatt
Pembangunan PLTS juga selaras dengan kebijakan nasional maupun internasional berkaitan dengan perubahan iklim termasuk Paris Agreement dan inisiatif pemerintah Indonesia dalam upayanya mengurangi emisi hingga 29 persen pada tahun 2030.
Dalam jangka panjang, PLTS di Kideco ini diperkirakan dapat mengurangi konsumsi diesel sebanyak 45 persen sehingga tidak hanya membuat biaya produksi listrik lebih efisien namun juga akan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sebelumnya, pada Maret lalu Indika Energy juga telah mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia.
Baca juga: Star Energy Geothermal Kembangkan Potensi Ekonomi Kopi di Jawa Barat
Inisiatif ini dilakukan melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy, pengembang solusi tenaga surya terdepan asal India, yang secara mayoritas Fourth Partner Energy dimiliki oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia.
Pendirian EMITS ini diharapkan akan berkontribusi terhadap pencapaian komitmen perusahaan untuk meningkatkan porsi pendapatan dari sektor non-batubara sebesar 50 persen pada tahun 2025.
“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor energi terbarukan dan kami menyadari akan meningkatnya kebutuhan solusi energi bersih dan ramah lingkungan. Indika Energy berkomitmen untuk berkontribusi secara signifikan dan terus menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” tutup Arsjad.
Baca juga: Krakatau Steel Segera Bangun PLTS Senilai Rp 203 Miliar
Diketahui, proyek PLTS ini mendukung pengembangan sektor energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia dan menjadi percontohan untuk pengerjaan proyek-proyek lainnya di masa mendatang.
PLTS berkapasitas 409 Kilo Watt Peak (KWP) ini diinstalasi di lingkungan perumahan karyawan Kideco dengan menggunakan solar panel (fotovoltaik) sebanyak 999 unit yang terpasang di dasar dan atap rumah dengan menggunakan 3 inverter.
Sistem operasional dengan model hybrid ini bisa digunakan secara on grid dan off grid (baik terhubung ataupun tidak dengan jaringan PLN) dengan waktu operasional selama 7 jam.