Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mempertanyakan apakah Perhimpunan Bank Swasta Nasional (Perbanas) bisa mengurangi penempatan dana di Bank Indonesia (BI).
Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, satu di antara kelemahan ekonomi Indonesia sekarang yakni kredit belum tumbuh.
"Apakah Perbanas bisa mengimbau para anggotanya untuk meningkatkan penyaluran dananya dalam bentuk kredit, atau mengurangi penempatan (dananya) di BI?" ujar Purbaya di acara Sarasehan Temu Stakeholder Program Pemulihan Ekonomi Nasional di Bali, belum lama ini.
Di sisi lain, LPS akan dengan serius melakukan evaluasi dan pertimbangan, termasuk berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Baca juga: LPS: Nilai Jaminan Simpanan di Indonesia Lebih Tinggi dari Standar Dunia
Baca juga: LPS Yakin Ekonomi Indonesia Tidak Jatuh Lebih Dalam Lagi Tahun Ini
"Koordinasi apakah bisa menyesuaikan pengaturan premi tersebut? Karena kami menilai, kalau itu benar-benar berdampak positif, maka ini akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Adapun Sarasehan Temu Stakeholder Program Pemulihan Ekonomi Nasional adalah kesinambungan kegiatan sebelumnya yang digelar di Semarang pada 25 Maret 2021 dan Surabaya pada 1 April 2021.
Purbaya menambahkan, forum ini bertujuan mempertemukan otoritas industri keuangan nasional, yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan LPS.
"Selain itu, dengan para Anggota Komisi XI DPR, serta kalangan pengusaha, guna terjalinnya komunikasi yang intensif dan efektif kepada seluruh stakeholders dan masyarakat umum demi percepatan PEN," pungkasnya.