Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam Survei Penjualan Eceran (SPE), mencatat adanya perbaikan kinerja penjualan eceran pada Februari 2021.
Kepala Departemen Komunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2021 tumbuh -2,7 persen (mtm).
Angka tersebut terkoreksi membaik dibandingkan dengan Januari 2021 yakni -4,3 persen (mtm).
Baca juga: DPR: Pemerintah Harus Berikan Bantuan Hukum Nelayan Indonesia yang Ditangkap di Thailand
"Responden menyampaikan bahwa perbaikan tersebut didorong oleh permintaan masyarakat yang meningkat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Imlek dan libur nasional," jelas Erwin dalam keterangannya, Senin (12/4/2021).
Lanjut Erwin, perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, seperti bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan suku cadang dan aksesoris.
Berdasarkan hasil SPE, responden memperkirakan peningkatan kinerja penjualan eceran berlanjut pada Maret 2021.
Hal itu tercermin dari IPR Maret 2021 yang diprakirakan tumbuh 2,9 persen (mtm), sejalan dengan permintaan masyarakat yang meningkat di tengah cuaca yang mendukung.
Baca juga: Gebrakan Terbaru dari Maybank Indonesia Lewat Program My Happy & Lucky Bank
Hal ini didukung informasi BMKG bahwa rata-rata curah hujan dalam kisaran menengah (50-150 mm) dan telah melewati puncak musim hujan.
Seluruh kelompok mencatatkan kinerja penjualan yang meningkat, terutama Kelompok Barang Lainnya, termasuk Subkelompok Sandang, serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi tercatat tumbuh positif.
Secara tahunan, penjualan eceran diprakirakan membaik dan tumbuh sebesar -17,1 persen (yoy) dari sebelumnya -18,1 persen (yoy).
Perbaikan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei, terutama Kelompok Barang Lainnya, termasuk Subkelompok Sandang, Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi.
"Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Mei 2021) relatif stabil, sementara pada 6 bulan mendatang (Agustus 2021) menurun," pungkas Erwin.