TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata uang kripto belakangan ini menjadi topik perbincangan karena nilainya yang terus melonjak seiring juga dengan pertumbuhan teknologi dan banyaknya kampanye terkait dengan adopsi massal mata uang ini di masyarakat.
Diketahui, kepopuleran mata uang kripto ini berawal dengan melonjaknya harga Bitcoin (BTC) di tahun 2017 hingga mencapai Rp 270 juta per BTC.
Namun, siapa sangka nilainya turun menjadi sekitar Rp 55 juta pada tahun berikutnya.
Namun belakangan ini harga bitcoin kembali melejit dan berada di kisaran Rp 800 juta per BTC.
Hal yang menyebabkan Bitcoin turun adalah fluktuasi harga Bitcoin yang masih cukup tinggi, apalagi beberapa tahun silam Bitcoin masih dianggap sebagai aset berisiko tinggi dan belum banyak dipercaya oleh sebagian orang.
Baca juga: Elon Musk: Sekarang Mobil Tesla Dapat Dibeli dengan Bitcoin
Agar berhasil dalam investasi bitcoin, Sigit Tanoko, seorang Investor Bitcoin mengatakakan, sebelum berinvestasi atau melakukan trading Bitcoin, trader harus paham betul apa itu Bitcoin.
"Maraknya penipuan Bitcoin dikarenakan banyak orang belum mengerti betul apa itu Bitcoin dan asal membeli Bitcoin di beberapa exchange yang kurang terpercaya," kata Sigit dalam keterangannya, Kamis (15/4/2021).
Menurut penulis buku berjudul Bitcoin 101, saat ini muncul kesalahanpahaman bagi investor pemula.
"Bagi para pemula banyak kesalahpahaman, seperti mengira harus membeli 1 bitcoin, padahal bisa mulai dari Rp 20 ribu rupiah," jelas pria yang membuka kelas edukasi pengenalan cryptocurrency di marketplace webinar ini.
Sigit menjelaskan, ketika sedang melakukan trading, trader harus sabar dan sesuai dengan rencana trading yang sudah ditetapkan.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rp 800 Juta, Bagaimana Potensinya ke Depan?
"Harga Bitcoin atau mata uang crypto lainnya memang fluktuatif yang membuat para trader harus sabar dalam rentang waktu yang tak menentu ketika hendak menjual kembali Bitcoin dengan harga tinggi," katanya.
Sigit mengenal Bitcoin sejak tahun 2016 silam lewat sebuah permainan.
Dari permainan tersebut ia berhasil mendapatkan 9 BTC dan kemudian menjadi 12 BTC sebelum menjual ketika harga 1 BTC masih berada pada kisaran Rp 8 juta per BTC.
Lalu, Sigit Tanoko terus memantau harga Bitcoin di pasaran dan melihat pergerakan harga naik yang sangat cepat, yang semula 1 BTC bernilai sekitar Rp 8 juta naik menjadi Rp juta dan tidak lama menyentuh Rp 35 juta per BTC.
Nah, ketika Bitcoin menyentuh harga Rp 35 juta, Sigit Tanoko akhirnya memutuskan untuk membelinya kembali.
Ia kemudian mempelajari lebih terkait dengan aset digital ini.
Dirinya percaya kenaikan nilai tersebut bukan tanpa alasan.
Bitcoin memiliki nilai layaknya emas dengan sifat-sifat dasarnya atau malah melebihi dari nilai emas itu sendiri.