TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Adhi Commuter Properti (ADCP) menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp 500 miliar.
Anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini tengah menghimpun pendanaan untuk melanjutkan ekspansi guna menambah landbank dan membiayai sejumlah proyek.
Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman menyampaikan, pihaknya akan gencar mengembangkan konsep kawasan Transit Oriented Development (TOD) serta mengelola bisnis hospitality termasuk menggarap hotel budget.
Baca juga: Adhi Commuter Properti Kembangkan Apartemen Berkonsep TOD di Cibubur
ADCP memiliki proyek yang tersebar di tujuh titik stasiun LRT Jabodetabek Fase 1. Saat ini ADCP menggarap 13 proyek dengan total mencapai 54.076 unit dengan landbank sebanyak 140 hektare.
"Sebagai anak usaha di grup ADHI, lini bisnis Adhi Commuter Properti terintegrasi erat dengan competitive advantage ADHI yaitu pembangunan kereta LRT," ujar Rizkan dalam konferensi pers virtual yang digelar Kamis (15/4).
Asal tahu saja, ADHI saat ini memiliki 99,9995% saham PT Adhi Commuter Properti. 0,0005% sisanya dimiliki oleh Koperasi Jasa Sejahtera ADHI.
Mengenai surat utang, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM Adhi Commuter Properti Mochamad Yusuf menyebutkan, obligasi yang diterbitkan ADCP terdiri dari dua tenor. Pertama Serie A dengan 365 hari atau 1 tahun (9,5%-10,5%). Lalu Serie B dengan tenor 3 tahun (10,5%-11%).
PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan rating idBBB (Triple B) untuk obligasi yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia tersebut.
PT Sucor Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi obligasi menyebutkan jadwal penawaran umum obligasi PT Adhi Commuter Properti. Pemberian izin publikasi prospektus ringkas dari OJK berlangsung 14 April 2021, lalu bookbuilding pada 15 - 26 April 2021.
Baca juga: Beroperasinya LRT akan Dongkrak Kinerja Adhi Commuter Properti Tahun Ini
Kemudian berlanjut pada pernyataan efektif dari OJK di 7 Mei 2021, dan penawaran umum pada 11 dan 17 Mei 2021. Selanjutnya, penjatahan dilakukan pada 18 Mei 2021, distribusi obligasi pada 20 mei 2021 dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia pada 21 Mei 2021.
Yusuf menyampaikan, obligasi sebesar Rp 500 miliar ini akan dipakai untuk mencukupi belanja modal (capex) ADCP tahun ini yang ditaksir mencapai Rp 1,5 triliun. Adapun, skema pendanaan lain yang bakal dihimpun ADCP ialah dengan melantai di busa saham alias Initial Public Offering (IPO) dengan target mencapai Rp 1,7 triliun.
Nantinya, pendanaan dengan total Rp 2,2 triliun dari obligasi dan IPO itu akan digunakan untuk belanja modal. "Rp 2,2 triliun itu dari Rp 500 miliar penggunan obligasi dan sisanya Rp 1,7 triliun menggunakan dana IPO. Jadi (capex 2021) itu totalnya Rp 1,5 triliun. Sisanya di tahun depan," terang Yusuf.
IPO kuartal IV 2021
Direktur Pengembangan Bisnis Adhi Commuter Properti Rozi Sparta menambahkan, setelah proses pencatatan obiligasi rampung, ADCP akan menggeber persiapan IPO.