"Setelah proses obligasi berjalan, kami akan speed up (persiapan IPO). Kami menargetkan di Q4 tahun 2021 ini dapat melantai ke Bursa dan menjadi salah satu emiten," ujarnya.
Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman yakin, kinerja ADCP bakal terus bertumbuh. Apalagi di tengah sentimen positif seperti pemulihan ekonomi dan kucuran insentif dari pemerintah.
Pada tahun ini, ADCP menargetkan pendapatan pra penjualan alias marketing sales senilai Rp 1,6 triliun. Terdiri dari marketing sales properti sebesar Rp 1,5 triliun dan dari segmen hotel sebesar Rp 100 miliar.
Hingga Kuartal I-2021, realisasi marketing sales ADCP sudah mencapai 25% dari rencana. Pertumbuhan di bulan Maret bahkan sangat signifikan sampai hampir 400% secara tahunan (YoY).
"Alhamdulillah di Maret marketing sales kami tumbuh dengan sangat baik, hampir 400%. Marketing sales kami di Q1 mencapai 25% dari rencana," ungkap Rizkan.
Adapun, hingga September 2020, ADCP berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 699 miliar dengan EBITDA mencapai Rp 103 miliar dan laba bersih yang sebesar Rp 88,2 miliar. Sedangkan aset ADCP mencapai Rp 4,7 triliun dan ekuitas Rp 2 triliun. Hingga tutup tahun 2020, pendapatan ADCP ditaksir mencapai Rp 966 miliar.
Sepanjang tahun 2020, ADCP juga telah melakukan serah terima di empat kawasan, yaitu LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Jatibening, LRT City Sentul dan LRT City MTH.
Dengan mulai meredanya pandemi Covid-19 di awal tahun 2021 ini, ADCP memperkirakan pasar akan kembali normal mulai tahun ini. ADCP pun sudah mencanangkan proyeksi bisnis untuk lima tahun ke depan dengan pertumbuhan yang sangat signifikan.
Khususnya untuk segmen usaha high rise, landed housing dan commercial area. ADCP optimis akan meraih pertumbuhan marketing sales dalam lima tahun ke depan akan melaju tumbuh sebesar 59,4%.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Usai rilis obligasi Rp 500 miliar, Adhi Commuter Properti akan IPO kuaratl IV 2021