Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid optimistis Indonesia dapat keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19.
Menurut dia, saat ini semua pihak, termasuk pemerintah dan pengusaha sedang berperang dengan pandemi Covid-19.
“Saya harap Indonesia keluar dari pandemi, saya bilang ini perang. Pertama, perang kesehatan dari pandemi ini, bagaimana kita memulihkan kesehatan,” ujarnya dalam acara "Bukber dan silahturahmi Arsjad Rasjid dengan Kadin Banten" di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Arsjad Rasjid: UMKM Solusi Masalah Ekonomi Indonesia
Sementara itu, perang kedua adalah di sisi keuangan yakni roda perekonomian nyaris berhenti karena pandemi Covid-19 membatasi gerak manusia.
“Kemudian, kita menghadapi perang keuangan. Roda ekonomi hampir setop, ini harus kita hadapi bersama-sama, Kadin Indonesia ke depan dan pemerintah penting sekali bermitra,” kata Arsjad.
Adapun dalam bermitra dinilainya pemerintah dan pengusaha memerlukan kepercayaan agar bisa sinkronisasi mendorong ekonomi.
“Kemitraan perlu kepercayaan, tanpa kepercayaan seperti suami istri. Bagaimana kalau kita tidak saling percaya,” tutur dia.
Di sisi lain, Arsjad memiliki 4 pilar utama supaya perekonomian negara bisa kembali pulih dari pandemi dengan fokus pertama terhadap kesehatan dahulu.
Pemerintah dan pengusaha harus perbaiki kesehatan, sehingga roda perekonomian bisa kembali bergerak kencang dan juga saat ini semua produk di sektor ini kebanyakan impor.
Karena itu, Arsjad berharap pandemi Covid-19 bisa memperkuat kesempatan Indonesia untuk membangun industri kesehatan.
Lalu fokus kedua adalah mendorong ekonomi daerah karena tanpa adanya kontribusi dari daerah maka perekonomian nasional tidak akan bisa maju.
Kemudian, ketiga adalah mendorong kewirausahaan dan kompentensi, apalagi dengan dikeluarkanya Undang-undang (UU) Cipta Kerja oleh pemerintah demi mendukung dan berpihak kepada dunia usaha.
Kebijakan UU Cipta Kerja ini satu di antara tujuan pemerintah adalah untuk membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya, sehingga angka kemiskinan bisa turun.
“Dengan banyaknya lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan. Kemudian, kompetensi ditingkatkan di era digital, Kadin Indonesia bikin warung inovasi,” ujar Arsjad.
Lalu, fokus terakhir adalah memperbaiki dari para pengusaha itu sendiri, khususnya yang berada di dalam naungan Kadin Indonesia.
“Keempat perbaiki kadin Indonesia di dalam, dengan demikian apa yang kita taruh di meja dijalankan. Di sinilah kita cari kebersamaan, rumah kita bersama,” pungkasnya.