Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan bekerja sama dengan kepolisian, untuk kelancaran proses investigasi oknum mafia karantina di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, pihaknya siap mendukung sepenuhnya proses investigasi dan tindakan tegas dari kepolisian terkait kasus oknum mafia karantina ini.
"Kami siap mendukung investigasi oknum mafia karantina di Bandara Soekarno-Hatta, yang telah meloloskan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari India," ucap Novie dalam keterangannya, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Ratusan Warga India Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Ada 7 yang Lolos Karantina Karena Pakai Joki
Menurutnya, melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I yang merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub akan membantu investigasi yang sedang berlangsung ini.
Sebagai informasi, oknum karantina yang meloloskan WNI yang baru tiba dari India ini mendapatkan sejumlah uang agar yang bersangkutan tidak mengikuti proses karantina selama 14 hari usai tiba di Indonesia dari luar negeri.
Baca juga: Polisi: Satu Tersangka Mafia Karantina Kesehatan Pensiunan Pegawai Disparekraf DKI
Novie juga menjelaskan, adanya karantina selama 14 hari ini merupakan upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah agar varian baru virus corona yang ada di India tidak menyebar ke Indonesia.
Dua Oknum Mafia Karantina Bukan Petugas Bandara Soetta
Sebelumnya Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menyebutkan, dua oknum yang terlibat kasus meloloskan penumpang asal India bukanlah petugas bandara.
"Kami sudah melakukan pengecekan dan memastikan bahwa dua oknum itu bukanlah petugas Bandara Soekarno-Hatta," ucap Agus dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Polisi Terus Bongkar Mafia Karantina WNI dari India, Kini 1 Tersangka Diamankan
Sementara itu Satgas Udara Penanganan Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta mendapati dua oknum yang terlibat dalam kasus meloloskan penumpang pesawat asal India.
Ketua Satgas Udara Penanganan Covid-199 Kolonel PAS M.A Silaban mengatakan, dua oknum yang terlibat kasus tersebut dipastikan bukan petugas bandara.
"Oknum berinisial S dan RW ini, hanya mengaku-ngaku sebagai petugas bandara. Kedua oknum ini adalah berkepentingan dengan instansi lain di bandara," ucap Silaban.
Menurut Silaban, karena memiliki kepentingan dengan instansi lain di bandara maka kedua oknum ini memiliki kartu pas bandara mereka tidak bertanggung jawab dengan menyalahgunakan akses kartu tersebut.
Saat ini kasus terkait meloloskan penumpang pesawat asal India sedang didalami oleh Satgas Udara Penanganan Covid-19, Kantor Otoritas Bandara wilayah I dan Polri.